21

26.8K 3.6K 491
                                    

Chapter 21

Kamu merupakan selebritis, bukan pekerja seks.

Menjadi kalimat yang selalu terngiang si kepala Mila tiap kali ada lelaki brengsek yang ingin 'membelinya'. Dia ingat kapan kali pertama tawaran itu muncul secara frontal, penata busana yang menangani pakaiannya di set menjadi perantara. Katanya, ada VIP yang menginginkan Mila di atas tempat tidurnya dalam keadaan telanjang.

"Lo cuma perlu diem di tempat tidur, sisanya biar dia yang beraksi. Setelah itu, nama lo bakal didomplang naik dan lo bakal jadi seleb terkenal. Gampang, kan?"

Tahu umurnya saat itu? Belum genap lima belas tahun. Masih kategori anak-anak, walau dunia hiburan membuatnya dewasa sebelum waktunya. Di umur segitu, Mila pernah memainkan peran seorang istri muda, wanita kantoran, bahkan ibu-ibu. Wajahnya, tubuhnya, pergaulannya, mungkin membuatnya tampak sepantaran dengan wanita berusia dewasa, tapi di dalam hatinya, dia tetaplah seorang anak-anak yang seharusnya dilindungi, bukan dilecehkan.

Mila ketakutan. Segampang apapun Noney —si penata busana yang masih Mila ingat betul namanya— memberikan tawaran itu untuk Mila, sesuatu dalam dirinya sangat tidak terima.

"Saya nggak mau, saya bukan pelacur," balasnya lantang. Mila begitu terang-terangan terhadap hal yang tidak diinginkannya. Sementara Noney hanya memberikannya senyum meremehkan.

"Ckck, jangan sok jual mahal, nanti lo menyesal! Toh ini kesempatan bagus mengingat acting lo gak bagus-bagus amat itu. Ingat, orang kayak lo gini gak punya privillege selain muka dan badan lo!"

Mila menangis ketika pulang ke rumah. Dia mengunci pintu kamarnya, dan butuh waktu sampai dia menceritakan pada Ibu karena Ibu terus memaksa. Saat itu pula, Ibu ikut menangis bersama Mila, memeluknya erat-erat dan menyuruhnya keluar dari dunia hiburan.

It's so scary for a little girl like her.

"Kenapa harus Mila yang keluar? Mila masih mau punya banyak uang. Mila juga mau buktiin kalau acting Mila gak sejelek yang dia bilang!"

Seorang Ruby Armila pernah menjadi gadis yang sangat keras kepala dan tidak menyerah dengan mudah.

Tentu saja itu bukankah satu-satunya hal mengerikan yang dia hadapi selama karir keartisannya. Satu tahun setelah itu, ketika karirinya mulai menanjak naik, sesuatu yang lebih menghancurkan dirinya terjadi. Mila salah ketika berpikir kalau Noney adalah manusia paling jahat, manusia satu ini bersama antek-anteknya jauh lebih jahat.

Guzman namanya. Sebuah nama yang kini membuat Mila mendadak mual hanya dengan mendengarnya saja. Pria yang awalnya bertingkah seperti seorang malaikat yang membantu karirnya, berakhir menjebak Mila di salah satu kamar hotel bintang lima. Dia memaksa Mila menanggalkan pakaian yang melekat pada tubuhnya, kemudian memuaskan birahi pria yang kurang lebih seumuran ayahnya. Bisa bayangkan setakut apa Mila saat si tua bangka itu menyentuh kulitnya? Itu meninggalkan luka besar dalam dirinya yang tidak pernah bisa sembuh.

Keajaiban masih berpihak pada Mila karena keberanian yang tersisa membuatnya berhasil menendang selangkangan Guzman dan keluar dari sana, tidak peduli dengan ancaman-ancaman dan intimidasi yang dijatuhkan untuknya.

"Saya bersumpah akan menghancurkan karir kamu."

"Saya pastikan satu Indonesia akan membenci kamu."

"Bukan cuma karir kami yang hancur, tapi hidupmu dan keluargamu juga!"

"Saya bisa memaafkan kamu kalau kamu bersedia berlutut dan menjadi simpanan saya."

Guzman tidak berhenti. Pria menjijikan itu tidak berhenti begitu saja. Penolakan membuatnya marah besar. Hingga Mila nekat mengadukan kelakuan Guzman terhadap istri dan anak-anaknya. Walaupun mereka menganggap Mila wanita penggoda, setidaknya itu berhasil bikin Guzman berhenti terobsesi pada Mila.

Love For Rent (Antagonist Love Story)Where stories live. Discover now