Love For Rent (Antagonist Love Story)

10

Chapter 10

Siapa nama perempuan yang barusan pria berambut mohawk ini sebut? Renata?

Renata siapa lagi, anjing?

Dru pusing setengah mati. Dia hanya ingin mengajak Kim Jong Un jalan-jalan. Kucingnya itu nampaknya bosan di rumah. Uno mungkin merindukan patung Liberty yang sayangnya tidak ada di Jakarta, makanya Dru berniat memperkenalkannya dengan Monas sekalian jalan-jalan malam di sekitar sana.

"Lo harus terbiasa dengan Monas, No. Kita bakal menetap di Jakarta cukup lama," begitu katanya tadi saat memasangkan Uno baju santainya.

Namun, keluarnya mereka dari gedung apartemen menuju tempat BMW-nya terparkir, lima orang preman malah menghadang jalannya, memberikannya tatapan bengis yang tidak akan disukai siapa-siapa.

"Lo yang namanya Andaru?"

Tenang, ini bukan kali pertama seorang Andaru menghadapi sesuatu yang menegangkan seperti ini. Dia juga pernah mendapati hal yang serupa dikarenakan hal yang di luar kuasanya.

Demi menjaga reputasinya di hadapan Uno yang anteng di dalam carrier, Dru masih bisa-bisa mengangkat dagu, "Iya, kenapa?" tanyanya belagu.

Si preman berambut mohawk meludah ke tanah, berdecih meremehkan. Lalu, mereka membalas dengan nada mengancam, mengintimidasinya dengan berbagai hinaan kurang ajar.

Dibilang dia sok tengil lah.
Dibilang dia playboy tengik nan belagu lah.
Dibilang dia akan mati malam ini lah.

Semua itu berputar karena satu nama; Renata.

"Berani-beraninya lo ngegodain istri bos kami!"

Oh, berarti Renata merupakan istri bosnya. Dia meyimpulkan sembari mencerna mengenai beberapa informasi yang sudah didapatkannya. Bagaimanapun, Dru harus berpikir cepat sebelum salah satu dari mereka sadar kalau dia mengulur-ngulur waktu kemudian langsung menonjok wajahnya. Atau yang lebih parah, menculiknya dan menghajarnya di suatu tempat tersembunyi yang misterius.

Kalau boleh berkilah, Dru sudah jarang berhubungan dengan perempuan, terakhir dengan Marsha dan Claudia, mereka juga tidak Dru apa-apakan. Lantas, Renata yang mana? "Calm down, man! Kalian salah paham," begitu dia mencoba membela diri sekaligus menjelaskan.

"Ah bacot lo bangsat!" tinjuan sudah melayang di udara mengarah padanya, untung masih berhasil Dru hindari. Dia harus menjelaskan pada mereka kalau dia sepenuhnya tidak ada hubungan apa-apa dengan Renata, kalau benar Renata yang itu yang mereka maksud!

Sekitar dua tahunan lalu, Dru pernah berkenalan dengan perempuan cantik bernama Renata di Bali. Mereka sempat dekat, pernah make out sekali, namun Renata memberikan pergerakan mencurigakan yang bikin Dru menjaga jarak darinya. Perempuan itu memiliki ciri-ciri narsistik dan gangguan kepribadian, atau mungkin dia termasuk psikopat mengingat segala upaya gilanya yang mencoba mengikat Dru bersamanya selamanya. Kalau tidak salah, Renata sudah menikah satu tahunan lalu yang seharusnya menjadikan Dru bebas dari intrik dan muslihatnya.

Lantas, kenapa tiba-tiba ada lima orang ini yang berniat membunuhnya atas perintah bosnya yang tidak terima istrinya digoda? Ini pasti berasal dari fitnah!

Dru semakin tersudutkan. Carrier berisi kucing yang dia pegang terjatuh ke atas tanah. Satu pukulan melayang lagi ke arahnya. Namun, bukannya mengenai tulang pipi, pria berbadan besar malah lebih dulu mundur ke belakang.

"Kalian mau apa?" suara teriakan nyaring seorang perempuan itu jelas menarik perhatian.

Dru mengerjap, dia sedang dilanda syok. Semuanya makin parah saat mendapati siapa perempuan berhoodie hitam yang berdiri tepat di depannya. Melindunginya.