17.1

24.6K 3.1K 87
                                    

Thanks yaa bagi yang kemarin udah vote dan komen 💕💕💕

***

Mila belum selesai mandi saat bel di pintu apartemennya terus berbunyi ribut. Sementara Rani barusan keluar karena mau beli sarapan sekaligus pulang sebentar ke rumah orang tuanya. Dikarenakan bel tidak kunjung berhenti dan bisa saja penting, Mila mempercepat proses mandinya, berikut memakai kaos kebesaran yang dia ambil acak dari lemari kemudian berjalan menuju pintu. Dari lubang intip, dia mendapati sosok pria tinggi yang mengenakan kemeja putih berdiri tenang dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Gadis itu termangu beberapa waktu, menggigit bibirnya guna berpikir sambil mondar-mandir di sekitar pintu. Tidak menyangka kalau Andaru Harsjad malah berdiri di depan pintu apartemennya pukul setengah 8 pagi, di saat pria itu seharusnya sedang dalam perjalanan menuju kantornya. Mengingat apa yang terjadi sebelumnya, bukankah Mila lebih baik menghindar?

"Gue tahu lo di dalem, Rani bilang lo juga baru bangun." Suara dari luar terdengar jelas oleh Mila di balik pintu. Sialan! Lagi-lagi ulah si penghianat Rani yang entah bagaimana ceritanya mendadak akrab dengan Andaru. Mila menghentikan gerakan mondar-mandirnya, membuka pintu sedikit tapi tetap membiarkan kunci tambahan berbentuk rantai itu tetap pada tempatnya, sehingga pintu belum sepenuhnya terbuka.

"Sebentar!" ujarnya tanpa memperlihatkan wajah.

Gadis itu berlari ke kamar, memperhatikan penampilannya di depan kaca. Rambutnya masih basah, tidak akan kering dalam waktu dekat. Makanya hanya bisa dia sisir. Wajahnya juga pucat sehabis mandi, terutama bibirnya, Mila buru-buru mengambil lip serum yang sekaligus memberikan warna merah muda. Soal pakaian dan lain-lain, dia tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Gadis itu kembali ke pintu dengan rambut basahnya ditutupi handuk yang dia kenakan seperti selendang. Membuka pintu sambil memasang raut sejutek mungkin karena Dru pantas mendapatkan itu. Namun, ketika mata mereka bertemu, napasnya malah tertahan.

"Boleh masuk?" tanya Andaru karena Mila malah bengong, tidak mengatakan apa-apa.

Gadis itu menganggukan kepala pasrah, mempersilahkan Andaru melewati pintunya. Selagi masih berdiri di tempat, matanya menelusuri pria itu melepas pentofelnya, kemudian melangkahkan kaki panjangnya menuju sofa dengan tenang.

Ayolah, Andaru hanya pakai kemeja putih dan celana abu-abu. Kemeja putih itu merupakan pakaian sejuta umat yang seharusnya tidak spesial, tapi entah kenapa dia terlihat luar biasa memesona. Mungkin karena rambutnya yang digel rapi dan memperlihatkan jidatnya, menjadikannya tampak berlipat lebih menawan. Atau bisa juga karena tubuh tingginya yang proporsional dan memberikan wangi tipis menyegarkan.

Mila berjalan mendekat. Sesebal apapun dia dengan pria ini, dia memilih untuk kooperatif. "Kenapa?" tanyanya bingung. "Baiik-baik aja, kan?"

Ada sebab kenapa Mila menanyakan pertanyaan barusan. Mari mengingat kejadian sehari sebelumnya. Fotonya dan Andaru saat di bandara tersebar di akun lambe-lambean dengan beragam terkaan dari netizen, diikutsertakan kabar mereka yang pergi bersamaan ke pesta pernikahan putra Rudy Harsjad yang digelar private dan hanya dihadiri orang-orang terdekat saja. Alhasil, Mila dan Andaru menjadi bintang utama acara gossip beragam channel televisi, juga headline news pada akun-akun berita ternama.

Jelas ini mengingatkan Mila mengenai kejadian empat bulan lalu di mana dia dikejar-kejar untuk memberikan klarifikasi mengenai akhir hubungannya dengan Davin, juga komentar tentang hubungan Davin dan Kanisha yang merupakan couple goal netizen sejagat raya. Sangat amat melelahkan sampai Mila cemas tiap kali keluar rumah.

Mila sebetulnya tidak enakkan pada Andaru. Dalam sekejap, segala informasi tentang pria itu menjadi konsumsi publik. Dia pasti dikuntit habis-habisan mengingat netizen di negeri ini belum paham betul batasan privasi. Apalagi dia disandingkan dengan selebritis penuh skandal seperti Mila.

Love For Rent (Antagonist Love Story)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora