14

26.3K 3.1K 244
                                    


Dru paham kalau ada yang makin salah dengan dirinya karena beberapa minggu terakhir, dia lebih suka menghabiskan waktu dengan rebahan sambil menonton sinetron daripada party. Parahnya lagi, dia mengabaikan undangan Yacht Party Darel di Bali dan memilih berada di ruangan tertutup bersama seorang gadis dalam keadaan... canggung.

Ya, canggung merupakan kata yang pas untuk mendefinisikan keadaan di ruang sunyi dengan beragam botol minuman beralkohol di atas meja. Baik Andaru maupun gadis yang duduk menjaga jarak di samping kanannya belum ada yang berbunyi sejak tiba di sana. Terasa gerah, padahal AC central sedang berfungsi maksimal.

Entah apa yang sedang tenggelam dalam lautan berbahaya isi kepala Mila. Yang jelas, Dru tidak bisa move on dari kecupan manisnya. Dia masih terlena dengan ciuman mereka yang berlangsung begitu singkat. Bibir lembut itu berhasil bikin dia mabuk kepayang di tengah tatapan memikat Mila yang bikin Dru tergila-gila.

He really wants to kiss her lips again. He really wants to ruin her lipstick and touch her soul. Ayolah, apa yang harus dilakukannya? Berada di ruangan yang sama dengan Mila, hanya berdua tapi tidak bisa berkutik seperti ini benar-benar menyiksa. Dru juga tak paham kenapa tiap berurusan dengan Mila, dia bertingkah layaknya laki-laki payah tidak berpengalaman.

Melirik gadis di sebelahnya sekilas, Dru malah semakin mengutuk keadaan. Sialan, matanya malah menangkap paha mulus dibalik skirt merah muda gadis itu yang bikin dia menegak saliva kesusahan. Jantungnya kembali memompa darah terlalu cepat. Dalam sekejap, Jupiter alias Piter alias penisnya terbangun dan langsung siaga. For god's sake, Jupiter tidak pernah selemah ini sebelumnya. Pria itu melipat kakinya untuk menyembunyikan kesesakan luar biasa di balik celana sebelum Mila menangkap basah dan menuduhnya sebagai penjahat kelamin. Image-nya sudah jelek di mata Mila karena ketololannya beberapa minggu lalu, dan dia berniat memperbaikinya.

Andaru mengalihkan dengan mengamati botol-botol di atas meja, tangannya sempat menyentuh Avion Silver. Namun, setelah beberapa pertimbangan, dia berakhir membuka Wine dengan kadar alkohol rendah. Menuangkan cairan berwarna merah itu ke dalam dua gelas yang juga tersedia di meja. Pria itu mengambil satu di tangan kanannya kemudian dia ulurkan untuk Mila. Gadis yang dari tadi membisu itu mengerjap sebelum memutuskan untuk meraihnya dari tangan Dru, "cheers?" tawar Andaru sambil mengangkat miliknya.

Mila menurut, dia mendekatkan gelasnya dengan milik Andaru hingga suara gelas berdenting. Menyentuh sisi gelas dengan bibir dan menelan isinya sedikit demi sedikit. Pria itu juga melakukan hal yang sama. Kemudian membuka botol Equil, menuangkan ke dalam gelas lainnya dan meletakannya di meja tepat di depan Mila "Feeling better now?" tanyanya santai. "Merasa baikan?" ulangnya yang dijawab dengan anggukan singkat gadis di sebelahnya.

"Makasih udah mau bantuin saya."

Dru menampakan cengirannya selagi menuangkan wine ke dalam gelas miliknya. "Gue gak bantuin lo. Gak usah geer."

"Oke," jawabnya datar. Dia mengeratkan blazer yang menempel di bahu telanjangnya, agak kedinginan.

Hal yang paling Dru sesali malam ini bukanlah tidak bisa menghadiri pesta Darel dan bertemu dengan teman-temannya, melainkan mengenakan sweater tanpa dalaman sehingga dia tidak bisa modus menutupi bahu Mila menggunakan jaketnya. Untungnya Dru kreatif, dia malah inisiatif meminjamkan dari waiter yang memandu ruangan.

"Karena gue menikmati ciuman lo. It's a win-win solution." Dia berkata setelah menikmati rasa wine yang menghangatkan tenggorokan. "Mantan lo bangsat juga ya ternyata."

"Kamu tau darimana dia mantan saya?"

"Gue punya TV, bisa nonton infotainment. Gue juga tau kalau nyokap mantan lo gak suka sama lo, terus cewek tadi pemeran utama Rahasia Kanaya. Ternyata seleb bisa segabut itu, ya."

Love For Rent (Antagonist Love Story)Where stories live. Discover now