3

33.3K 4.5K 315
                                    

Yuk absen dulu yang baca di wattpad!

***

Memasukan lembar 10 ribu rupiah ke bagian yang tertera tulisan 'insert money', Mila menunggu minuman ion yang dipilihnya keluar dari bagian bawah vending machine. Gadis yang baru selesai lari itu menunduk untuk mengambilnya, membuka tutup botol dan meminum sampai setengah. Keberadaan pria tinggi yang mengantri di belakang membuatnya sadar kalau dia harus segera menyingkir dari sana sebelum pria itu menikmati pemandangan pantatnya lebih lama.

Dengan napas yang masih memburu dan sisa-sisa keringat di tubuhnya, Mila berdiri di samping mesin. Dia melihat ke jam tangan pintar yang menunjukan angka sejauh apa dia berlari. Belum berubah, masih 10k lebih. Lumayan juga setelah berminggu-minggu terakhir dia lebih sering olahraga di tempat fitness yang terletak di lantai atas karena menghindari incaran media.

Selesai mengatur napas, Mila melanjutkan meneguk minuman ionnya hingga habis, kemudian membuang ke kotak sampah. Saat itulah matanya menyipit karena terdapat tempelan selebaran yang bikin dia tertarik.

Missing Cat

Name : Kim Jong Un aka Uno

Description : Indonesian Short Hair, with white and black colors.

Last Seen : 17-09-2022

Location : BS Apartemen, C Building, Floor 11

Reward : $3000
Please contact Andaru 0822222222 if you see or find him!

Mata Mila menyipit, dia tidak membaca kata-katanya. Lebih fokus memandangi foto kucing dengan mayoritas warna putih dan warna hitam di beberapa bagian, seperti anak sapi dalam film-film kartun.

Kenapa mirip sekali dengan kekasih gelap Reve, Kucing kurus yang menyelinap masuk ke kamar Reve tanpa izin kemudian menggagahinya ya? Mila mencabut selebaran tersebut, melipatnya, kemudian membawanya ikut naik ke atas bersamanya.

Membuka pintu unit apartemen, dia menemukan Rani di meja makan. Sedang melahap pesanan delivery nasi uduk paling enak. Tanpa membuka sepatu larinya, Mila berjalan mendekati Rani. Tangannya menarik kursi di sebelah Rani, kemudian menggesarnya agar lebih dekat dengan gadis itu.

"Ran, coba lihat bentar! Ini mirip si Ujang gak sih?"

"Lah, ini mah emang si Ujang. Dia kucing peliharaan?" Rani ikut tertarik. Dia melihat lamat-lamat kertas selebaran yang dibawa Mila. Matanya menyipit demi membaca informasi yang tertulis lebih seksama. "Orang iseng kali! Lihat tuh rewardnya, 3000 USD. Masa 42 juta? Gak masuk akal buat kucing kampung kurus kering jelek begitu! Mana namanya Kim Jong Un lagi," Rani geleng-geleng kepala, dia mendadak ketawa sendiri, "Berarti waktu lo lagi ngerjain tugas tentang Korea Utara itu, lo beneran didatangin Kim Jong Un dalam wujud kucing!"

"Lo jangan cat-shaming."

"Ya, lo liat sendiri aja gimana si Ujang waktu makan Royal-Canin? Dia kayak baru pertama kali makan enak di sepanjang hidupnya. Gue yakin ini pasti modus penipuan baru!" Rani menyuap satu sendok lagi nasi uduk dan mengunyahnya di hadapan Mila yang baru selesai olahraga, bikin si perempuan menegak salivanya kesusahan karena harus menahan nafsu dan berakhir menyuap satu sendok milik Rani.

Lalu, dia terdiam kemudian.

Melihat kegundahan pada wajah cantik Mila, Rani menambahkan, "Udahlah, gak usah diladenin. Biarin aja ujang bahagia sama si Reve."

"Kalau Ujang beneran kucing peliharaan, kasihan yang punya. Gue sempat ngobrol sama Mas Budi yang tadi lagi bersihin lift. Katanya, emang sejak minggu lalu ada mas-mas yang pusing banget nyari kucingnya yang hilang sampai mau ke dukun segala."

"..."

"Ya, kan kalau kita diguna-guna gimana?"

Rani mangut-mangut,
"Mending lo konfirmasi ke resepsionis buat hubungin nomor teleponnya. Jangan lo hubungin sendiri. Kesempatan entar kalau dapet nomor HP lo!"

"Iya, iya. Entar deh, sekalian gue ajak si Reve jalan-jalan. Gue mandi dulu kalau gitu."

Mila beranjak meninggalkan dapur untuk mengambil handuk. Namun sebelum itu, dia mampir sebentar ke kamar Reve, memperhatikan majikan kesayangannya yang kini tidak lagi sendirian.

Ujang, kucing kampung yang 5 hari lalu menyelinap masuk ke apartemennya juga masih di sana, bermain guling-gulingan bersama Reve layaknya salah satu di antara mereka tidak ada yang mau mengalah. Reve kelihatan senang sekali karena akhirnya punya teman sesama kucing.

Tidak bermaksud cat-shaming seperti yang dilakukan Rani, tapi dilihat dari segi manapun, Ujang tidak seperti kucing peliharaan. Dia mirip dengan ribuan kucing jalanan yang bisa ditemukan di tiap sudut Jakarta. Tampangnya lusuh, tidak ada kalung atau tanda kepemilikan apapun pada lehernya. Dari awal Mila melihat Ujang menggagahi Reve, Mila yakin kalau dia hanyalah kucing jalanan kelaparan yang sedang birahi, makanya nekat memanjat walau harus mempertaruhkan nyawa hingga berhasil masuk ke unit apartemennya yang terdapat kucing betina cantik jelita. Saking tampak menyedihkannya kucing itu ketika mencoba Royal Canin, Mila sampai tidak tega membuangnya dan berakhir pasrah menerimanya sebagai keluarga baru.

Tapi, kok bisa ya ada yang menawarkan imbalan sebesar itu bagi yang menemukannya?

"MILAAAAAA!" Teriakan Rani membuat Mila meninggalkan kamar Reve dan buru-buru menghampiri Rani, khawatir terjadi apa-apa.

Sampai di meja makan, Rani memasang raut sumringah sambil memandangi layar handphone. "Tau gak? Lo dapet tawaran jadi BA Neomaskin! Kontrak satu tahun dan nilainya gede. Lebih gede tuh dari yang ditawarin HB Entertainment waktu itu! Gue udah ngobrol-ngobrol sama mereka sejak beberapa hari lalu, dan mereka janji gak bakal batalin nih kontrak tiba-tiba, walau belum taken, mereka bersedia kasih penalty kalau membuang lo gitu aja. Buset deh, rezeki lo minggu ini mantep bener ya!"

Tidak seperti sebelum-sebelumnya di mana Mila ikutan sumringah tiap kali Rani memberinya kabar baik di tengah banyaknya kabar buruk yang menimpa, kali ini Mila malah menyempatkan melamun.

"Ran," panggilnya pelan sambil kedua tangan bersedekap di depan dada.

"APAAA?"

"Lo ngerasa aneh gak sih? Semenjak Ujang di sini, rezeki gue mendadak lancar. Padahal minggu lalu, lo tau sendiri kan gimana kabar buruk berdatangan kayak selalu ada aja."

"Kebetulan aja kali," balas Rani cuek. Masih sibuk memainkan handphone.

Tangan kanan Mila memangku dagu, mata perempuan itu menyipit penasaran, "kayaknya gue paham deh kenapa owner Ujang menawarkan uang sampai 42 juta bagi yang mengembalikan Ujang. Mungkin karena Ujang bukan kucing biasa? Dia pembawa keberuntungan!" Tebak Mila bersemangat. "Duh, kalau gitu, apa gue tawarin 50 juta ya biar dia merelakan Ujang gue adopsi? Ujang kan udah cocok banget tuh sama Reve!"

"Nah, ini nih modus penipuan yang gue maksud! Belum apa-apa aja lo udah hampir kena kan? Mil, Mil, gak berubah-berubah lo..."

"Ya, tapi kan..."

"Udah, mending lo mandi sana! Kucel banget tuh muka."

Mila cemberut, dia mengikuti saran Rani. Kemudian setelah itu, dia mengabari resepsionis mengenai kucing kampung jantan yang ditemuinya. Dia juga memberitahu di mana tempat dia bersedia bertemu dengan menambahkan pesan untuk tidak memberikan informasi apapun tentang dirinya.

Urusan dia akan menawar untuk mengadopsi Ujang atau tidak, itu bisa diatur belakangan.

***

Ada yang double baca di wp dan di kk gak? 😂😂

Love For Rent (Antagonist Love Story)Where stories live. Discover now