[ DHS•04 ] BLOODY POOL

51.7K 7.1K 102
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Atharel menghentikan langkahnya di taman yang tidak jauh dari asrama putra dan putri DHS. Matanya menatap lurus pada cewek yang berdiri membelakanginya. Atharel menatap langit malam kemudian mengembuskan napas.

"Lo mau ngomong apa?"

Cewek itu berbalik dan melihat Atharel yang berdiri beberapa meter darinya. Cewek itu kemudian mendekat dan berhenti tiga langkah di depan Atharel.

"Kenapa lo pindah ke sini?" tanya cewek itu to the point.

Atharel menghela napas, dia pikir ada hal penting yang mau dibicarakan oleh cewek ini dengannya, ternyata cuma hal yang buang-buang waktu.

"Atha, jawab! Kenapa lo pindah ke DHS?" Cewek itu mendesak agar Atharel menjawabnya jujur.

"Apa peduli lo?" Atharel balik bertanya.

Cewek itu menyunggingkan senyum sinis. "Jelas gue peduli karena ini menyangkut—"

"Reputasi?" potong Atharel. Tatapannya lurus pada cewek di depannya kemudian mendengus. "Sampai sekarang pun prioritas lo adalah itu?"

Cewek didepannya masih menatap Atharel dengan emosi di dalam dirinya. "Gue nggak mau orang-orang tau kalau kita dulu pernah punya hubungan," desis cewek itu mendekat selangkah. "Gue nggak mau reputasi gue jelek karena rumor dulu kita pernah pacaran."

Atharel menatap cewek itu datar. "Segitunya, Crys? Kehadiran gue ternyata masih menjadi alasan reputasi lo buruk?" Kini tatapan Atharel menajam. Kedua tangan di dalam saku jaketnya mengepal kuat. Atharel masih tidak menyangka jika Crystal Vie Razeta, cewek yang menjadi cinta pertamanya di masa-masa remaja masih bersikap egois seperti ini. Selalu reputasi, reputasi, dan reputasi yang dia pikirkan.

"Ternyata lo masih nggak berubah, ya," desis Atharel membuang muka dengan perasaan campur aduk dalam dirinya. Namun dari semua itu, yang paling mendominasi adalah perasaan marah, kesal, dan juga menyesal karena dulu dia pernah begitu mencintai Crystal.

Cewek itu bersedekap. "Lo mau balas dendam sama gue?"

Satu alis Atharel naik. Masih mencerna maksud perkataan Crystal.

"Lo mau balas dendam karena dulu gue mencampakkan lo, iya, kan?" tuduh Crystal. "Childish, banget sih," desisnya.

Kemudian terdengar kekehan dari Atharel membuat kening Crystal berkerut bingung.

"Gue nggak ada waktu ngelakuin hal itu ke lo. Nggak ada untungnya juga buat gue. Lagian itu cuma masa lalu dan gue udah melupakannya." Atharel berbalik. Baru dua langkah hendak pergi, tiba-tiba dia berhenti karena Crystal kembali bersuara.

"LO BELUM JAWAB PERTANYAAN GUE, ATHA!!"

Atharel menghela napas. Masih di posisinya, tanpa berbalik dia menjawab, "Kita cuma mantan, dan gue nggak berhak jawab pertanyaan lo."

"Apa lo kesini karena kasus Kak Utara?"

Hening. Atharel terdiam dan perlahan membalikkan tubuh. Matanya lurus menatap Crystal yang masih berada di posisinya. "Itu bukan urusan lo," jawab Atharel acuh.

DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now