[ DHS•12 ] WAKTU DAN KEPERGIAN

34.7K 5.1K 110
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

[ L - B - N - B - S    V - U - B - S - B ]

Atharel mengetuk-ngetukkan bolpoinnya ke dagu. Berpikir keras memperhatikan setiap abjad yang tertulis di notes book milik kakaknya itu. Dia sampai melontarkan berbagai kata sumpah serapah karena frustasi tidak juga mendapatkan arti kata tersebut. Sudah satu jam lebih Atharel mendekam di kamarnya demi memikirkan maksud kode yang di tulis oleh kakaknya ini.

"Shit." Brak! Dengan kasar Atharel meletakkan bolpoinnya ke meja dengan keras dan menghela napas berat. Dia bersandar dengan kepala mendongak menatap langit-langit kamar, sedangkan pikirannya sudah melalang buana.

"Woy!"

Atharel menoleh pada Fathur yang baru kembali. Cowok itu tadi pergi bersama Ezra. Katanya mereka mau ke supermarket membeli beberapa barang. Dan benar, Fathur kembali dengan sekantong kresek putih di tangannya.

Atharel pun langsung menutup notes book itu dan menumpuknya dengan kamus supaya Fathur tidak melihatnya.

"Baru balik?" Atharel memutar kursi belajarnya menghadap Fathur yang sedang membuka jaketnya dan menggantungnya di lemari.

"Nih buat lo." Fathur melemparkan sebuah roti dan di tangkap dengan gesit oleh Atharel.

"Thanks," ucap Atharel membuka bungkus roti coklat itu dan memakannya. Dia baru merasakan perutnya lapar karena sejak tadi sibuk berpikir.

"Yo guyss!!" Ezra masuk ke kamar Atharel dan Fathur dan tiba-tiba melemparkan minuman kaleng pada Atharel. Atharel langsung menggigit rotinya, dengan cepat berdiri dan menangkap minuman yang di lempar Ezra sampai Atharel jatuh ke kasurnya.

"Haha, gesit juga lo, Tha," ujar Ezra santai duduk di kasur Fathur.

"Untwung bwiswa gwue twangkwep," ujar Atharel tidak jelas karena mulutnya masih menggigit roti.

"By the way lo bisa jadi pemain baseball. Cara lo nangkep tadi gesit banget," ujar Fathur menunjukkan jempolnya dan di balas desisan kesal oleh Atharel.

"Oh iya, besok kalian free, kan? Kita nonton pertandingan basket yuk. Yang main DHS sama SMA VENUS," ujar Ezra menatap kedua temannya.

"Beneran lo? Wah, harus nonton sih itu," sahut Fathur.

"Harus banget ya?" tanya Atharel sudah menghabiskan rotinya. Dia membuka minuman kaleng yang diberikan Ezra dan meminumnya.

"Harus banget! Lo tau, DHS sama SMA VENUS itu udah rival dari zaman bahula. Kedua sekolah ini selalu berlomba untuk menjadi sekolah terbaik di negeri ini. Mulai dari Akademik maupun non-Akademik," jelas Fathur.

Ezra mendesah dengan kedua tangan bersedekap. "Dan yang paling penting, cewek-cewek SMA VENUS cantik-cantik bro!!" seru Ezra berdiri di sambut dengan heboh juga oleh Fathur.

"Yoi banget!! Apalagi Melody! Beuuhh! Udah cantik, baik, ramah, senyumnya juga manis bangeeettt!! Gula kalah meeenn!" seru Fathur sangat bersemangat.

DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now