Bab 9 | Kelingking Gu Ming

719 112 9
                                    

Orang dari Yamen telah datang untuk mengukur tanah yang dibeli oleh Chen Yi. Total 170 tael perak diberikan kepada petugas Yamen dan Chen Yi berhasil mendapatkan akta tanah yang sah. Orang-orang yang dipanggil oleh Yan Pei juga telah berkumpul dan siap bekerja, Chen Yi telah memberitahu orang-orang yang dikirim Gu Ming untuk ikut berbaur sebagai pekerja yang ia sewa dari Kabupaten.

"Anda ingin rumah seperti apa Tuan?"

"Saya ingin rumah dengan tiga kamar, dapur dan kamar mandi. Itu cukup sederhana dan saya ingin menggali kolam di rumah untuk memelihara ikan dan kandang ayam juga babi nantinya di bagian belakang."

"Itu bukan masalah."

"Terima kasih. Saya akan membuka satu mu tanah untuk menanam beberapa sayuran nanti tapi itu belum menjadi prioritas."

"Baiklah."

"Untuk pekerja saya akan membayar upah harian sebanyak 50 koin wen, tetapi saya tidak akan bisa memberikan makan siang ataupun makan malam. Paling-paling hanya akan ada sarapan seperti bubur atau roti kukus dan sayuran."

"Ini sudah lebih dari cukup untuk kami."

"Baik, ini uang untuk membangun gubuk sementara untuk pekerja dari Kabupaten untuk tinggal dan bermalam. Silakan buat dapur di area timur agar lebih mudah mengambil air dari sumur."

Semua orang mulai bergerak dan bekerja, Mu Rui datang dengan membawa beberapa buah kesemek segar.

"Mari kupas dan keringkan untuk cemilan nantinya. Mertuaku memiliki pohon kesemek yang sangat rimbun, anak-anak sering datang untuk membantu memetiknya."

"Pasti mengasyikkan sekali."

Mata Chen Yi tanpa sadar menatap ke arah kelompok anak-anak yang bersemangat untuk melihat orang-orang yang mulai mengukur lebar rumah sesuai permintaan Chen Yi dan hendak membuat pondasi rumah hari ini. Pak Kepala Desa Huamei juga telah pergi memesan ubin untuk digunakan.

Merasa bosan Chen Yi berpikir untuk naik ke gunung melihat-lihat buah buahan liar. Mu Rui mengikuti Chen Yi dan menunjukkan jalan ke sebuah lokasi di mana ada banyak buah beri, jadi begitu mereka sampai keduanya bersemangat untuk memetik dua keranjang beri dan membawanya pulang.

"Yi-er akan dibuat apa beri sebanyak ini? Kau akan sakit perut jika memakan semuanya."

"Jangan cemas, aku akan memakan beberapa saja dan mengemas beri ini menjadi sesuatu yang lain."

"Benarkah?"

"Ya, setelah selesai aku akan memberitahumu hasilnya."

Keduanya keluar dari gunung sebelum matahari terbenam sepenuhnya, ada buah beri, kesemek liar dan apel. Meskipun hasil yang di dapatkan tidak terlalu berlimpah namun mereka puas. Chen Yi dan Mu Rui berpisah, Chen Yi berniat untuk membuat buah kering lain dan menjualnya nanti. Tidak ada banyak keterampilan memasak yang bisa Chen Yi pelajari selama di istana karena tugasnya dan kondisinya namun karena ia belajar dari tabib Chu beberapa keterampilan setidaknya ia tidak terlalu buruk.

Usai mencuci dan memasak buah dengan gula batu, Chen Yi memasukkan buah ke dalam guci tanah liat untuk disimpan. Chen Yi bekerja hingga larut malam, ia juga makan roti kukus dan asinan sayuran yang diberikan oleh Mu Rui hari ini sebagai lauk. Tubuh Chen Yi belum pulih dari rasa lelah namun ia harus bergerak untuk tetap hidup, tidak ada orang yang akan membantunya mengurus pekerjaan rumah jadi ia tidak boleh malas.

Mandi air hangat di malam hari menghalau rasa dingin di tubuhnya, ia memandang rembulan di jendela sebelum menutupnya dan tidur.

Gu Ming membersihkan bilah pedangnya di salah satu akar pohon. Ada beberapa orang di sekitarnya yang sedang mengitari api unggun malam ini, mereka adalah tim yang dibawa oleh Gu Ming untuk menyerang musuh di tengah hutan. Usai membunuh para orang barbar, mereka beristirahat dan memastikan bahwa tidak ada orang-orang lolos yang berniat menyerang balik.

[BL] Ger Umpan Meriam Diceraikan 🔞Where stories live. Discover now