Bab 22 | Ketenangan

551 76 3
                                    

Kehidupan di desa yang lambat membuat Chen Yi merasa damai, ia telah bekerja selama dua minggu sebagai seorang dokter di desa. Ada beberapa orang yang memintanya memeriksa, baik itu denyut nadi atau meresepkan obat. Chen Yi bekerja dengan teratur dan penuh perhatian, banyak ger menyukai layanan Chen Yi bahkan jika mereka hanya datang untuk berkonsultasi mereka akan mendapat sajian sederhana seperti roti kukus dan teh atau kue kering. Gu Ming yang bekerja di ladang kembali dengan Paman Ting dan Qiao Wen. Chen Yi menyajikan teh dingin dan membiarkan suaminya beristirahat sejenak, mereka berdua memiliki kesibukan namun jika ada waktu berdua—beberapa pelayan akan pergi dengan bijak dan membiarkan pasangan suami itu bercengkrama. Chen Yi bersandar di bahu Gu Ming, ia mencium aroma rumput, keringat dan teh dari tubuh suaminya.

Manik mata bunga prem Chen Yi menampilkan bayangan Gu Ming, hati Gu Ming menghangat dan ia meraih Chen Yi lalu memberikannya ciuman di bibir. Bagi Gu Ming kehidupan ini adalah sesuatu yang sangat ia inginkan, berada di desa yang sepi bersama orang terkasih. Memasak, berkebun, tidur, bercanda, belajar dan bermain. Gu Ming tidak menginginkan kehormatan ataupun kekuatan absolut seperti yang ia lihat di medan perang ataupun di ibukota, keinginannya sederhana dan ia tidak masalah hidup dengan cara bertani bersama orang yang paling ia cintai.

"Chen Mo dan yang lainnya apakah mereka sedang di kebun?"

"Tidak, mereka sedang berlatih. Aku menyuruh mereka sering berlari untuk membangun stamina di usia muda sangat penting untuk memiliki ketahanan tubuh."

"Setelah ini aku akan membuatkan mereka cemilan."

"Baiklah."

Chen Yi menyetujui ajaran Gu Ming pada anak-anaknya untuk melatih tubuh dan pikiran di usia ini, namun ia tetap tidak ingin anak-anak itu terlalu menderita. Kehidupan jalanan yang mereka lewati sudah sangat berat, apalagi jika harus menderita lagi di bawah perlindungan Chen Yi. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Gu Ming tidak ingin Chen Yi bersedih jadi ia menuruti keinginan gernya.

"Yi-ge er apakah kau di rumah?" suara Mu Rui terdengar dari luar.

Chen Yi dan Gu Ming membuka pintu ruang klinik dan melihat Mu Rui datang. "Ternyata kalian ada di sini. Ini ambillah aku baru memanen banyak ubi manis dan membuat kue bola ubi."

"Terima kasih Rui-ge er, duduklah dulu dan nikmati teh dingin."

"Baiklah, anak-anakku juga sedang pergi jadi lebih baik aku menunggu mereka di sini."Mu Rui duduk dan mencium aroma teh yang harum dengan kue kering dan bola ubi yang dibawa seluruh sajian terasa sangat nikmat.

"Tuan Gu, beberapa hari yang lalu saat Xiao Mo membawakan kami sekeranjang sayur aku menyadari bahwa sayur-sayuran itu memiliki rasa yang enak dan lebih segar dibanding yang lain. Bahkan tomat yang diberi lebih manis dibandingkan apel seharga 50 koin tembaga."

"Itu hanya sayuran yang kami tanam sendiri di ladang."

"Benar-benar hebat, anda tahu anak-anak sangat menyukainya. Bahkan mereka bilang itu lebih baik dari Tanghulu yang mereka dapatkan di hari ulang tahun dan tahun baru mereka."

"Kalau begitu aku akan membiarkan Chen Mo untuk memetik lebih banyak untuk saudara Rui bawa."

"Aku tidak akan menolak makanan lezat."

Chen Yi lalu mengajak Mu Rui untuk pergi ke kebunnya, kebun Chen Yi telah bertambah dua mu tanah. Ada banyak sayuran yang ditanam dan tumbuh dengan cepat, Chen Yi berpikir itu karena teknik pengelolaan tanah juga kondisi di sekitar Mansion Mingyi sangat baik, Chen Yi memanen kentang, tomat, kol dan beberapa sayuran hijau lainnya. Tidak lupa ia juga memetik beberapa beri yang ia tanam di sekitar tembok.

[BL] Ger Umpan Meriam Diceraikan 🔞Where stories live. Discover now