Bab 10 | Anak-anak

796 115 28
                                    

Dua bulan kemudian, Dinasti Da Yan. Musim dingin di bulan pertama Kalender cina.

Tahun baru imlek akan segera datang kurang dari dua minggu lagi, dinding rumah Chen Yi sudah berdiri dan runah itu mulai memperlihatkan bentuknya. Salju turun dengan deras beberapa hari ini dan Chen Yi tahu bahwa para pekerja tidak akan mulai bekerja jika seluruh tanah tertutup salju tebal.

Chen Yi memutuskan pergi ke kota untuk berbelanja. Ia kehabisan rempah dan bumbu masak, tidak lupa juga ia membawa beberapa tanaman obat musim dingin yang dirinya temukan. Keranjang bambu Chen Yi berat namun dia dalam semangat yang baik, menaiki gerobak sapi akhirnya sampai di Ibukota Kabupaten dalam waktu sejam.

Langkah Chen Yi langsung pergi ke sebuah klinik bernama Ruanxing, sejak sebulan yang lalu Chen Yi berhasil menghasilkan beberapa Yuan dari usahanya mencari tanaman obat di pegunungan. Ia membawa herbal untuk batuk dan demam yang sangat dibutuhkan di musim dingin, ia juga menggali beberapa jahe yang dapat dijadikan tonik untuk menghangatkan tubuh. Seluruh penjualan mencapai 20 tael perak yang cukup banyak untuk dihasilkan.

Di perjalanan menuju toko kelontong yang menjual berbagai bumbu Chen Yi melihat beberapa anak berusia 5-10 tahun yang mengemis. Ada tiga anak yang masih bisa duduk untuk mengemis dan satu orang yang terbaring, Chen Yi bergegas pergi ke salah satu toko yang menjual roti kukus dan membeli dua puluh roti dan ia juga pergi ke toko lain yang menjual susu panas dan membeli empat botol susu kambing.

Chen Yi mendekat ke arah pengemis itu dan saat itu mata anak-anak itu yang awalnya kuyuh sedikit bersinar.

"Anak-anak makanlah ini."

Lalu anak-anak itu dengan malu meraih satu roti untuk mereka masing-masing dan mulai memakannya, Chen Yi menyodorkan susu kepada mereka dan mereka makan dengan cepat. Anak yang terbaring tidak punya tenaga untuk bangun, jadi Chen Yi meraihnya tanpa memperdulikan aroma dan pakaian anak itu yang kotor. Chen Yi melihat bahwa anak ini mungkin yang termuda, jadi ia memberikan susu terlebih dahulu dan membiarkan anak itu makan roti yang ia berikan sedikit demi sedikit. Ia juga mengatakan kepada ketiga anak yang lain untuk memakan roti yang dibawanya, mereka berterima kasih dan terus makan.

Udara dingin dan jalanan tidak begitu ramai, Chen Yi sudah mendengar bahwa beberapa desa telah mengalami kelaparan hingga mereka memutuskan untuk berpindah demi mengemis makanan.

"Nak, dari mana kalian berasal?" tanya Chen Yi dengan penuh perhatian.

"Kami dari desa di dekat Xieli, desa kami mengalami kekeringan dan salju besar tiga tahun ini. Orang-orang membawa kami keluar dari desa tapi karena kami lelah dan tidak mampu berjalan lagi, kami ditinggalkan di sini." Jawab anak yang paling besar di antara mereka.

"Apa kalian memiliki orangtua?"

"Tidak, orangtua mati."

Jawaban anak perempuan yang kurus itu sangat sederhana dan membuat Chen Yi bersimpati. Wajah anak di pelukkannya sedikit memerah karena sudah makan dan minum sesuatu yang hangat.

"Jika kalian terus berada di luar di cuaca seperti ini, itu akan menyakiti tubuh kalian. Aku Chen Yi, aku tinggal di desa Huamei tidak jauh dari sini. Saat ini aku sedang membangun rumah, mungkin setelah tahun baru Imlek rumah itu bisa ditempati—Jika kalian mau, kalian bisa tinggal bersamaku. Akan ada makanan hangat dan rumah untuk berteduh."

Ketiga anak itu berbinar dan bawah mata mereka segera memerah. Mereka telah hidup selama sebulan dengan kondisi ekstrim ini, belum lagi kehidupan di desa mereka juga sangat memprihatinkan. Ada banyak orang yang mau memberikan mereka makan tapi tidak ada orang baik seperti Chen Yi yang mau memberikan mereka rumah.

"Bo-bolehkah kami ikut dengan tuan?"

"Tentu, mari kembali setelah membeli beberapa selimut baru dan pakaian. Udara semakin dingin dan kalian anak-anak harus tetap hangat."

[BL] Ger Umpan Meriam Diceraikan 🔞Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin