Bab 12 | Tekad 🔞

1.4K 124 10
                                    

"Kedatanganku dan keberadaan ku di sini tidak lain adalah untuk menemanimu dan menjagamu seumur hidup. Aku selama ini menyukaimu, bertahun-tahun di garis depan dan berada di sisimu rasanya hanya meninggalkan keinginan untuk tidak pernah jauh darimu."

Gu Ming meraih tangan Chen Yi dan meremasnya pelan, "cinta ini tidak hilang bahkan setelah sepuluh tahun aku mengenalmu. Dulu aku berpikir bahwa dengan status Wang Jiang mungkin kamu akan memiliki hidup yang jauh lebih baik, itulah alasanku untuk pergi ke garis depan. Saat aku mendengar bahwa Wang Jiang membawa selir dan pelacur ke istana aku tidak bisa berhenti memikirkanmu jadi aku kembali untuk melihatnya. Dan aku tahu, kamu tidak bahagia ada di sisinya."

Chen Yi merasa hidungnya menjadi masam dan airmatanya bisa mengalir kapan saja.

"Aku menunggu dan akhirnya dewa memberikan kesempatan ini untuk bersamamu dengan terbuka. Tidak ada kebahagiaan lain yang bisa aku inginkan saat ini selain menikah denganmu dan menjalani hari bersama."

Chen Yi menangis saat mendengarnya, "aku merasa tidak pantas untuk perasaanmu. Berada di istana membuatku tidak memiliki keberanian untuk memikirkan bahwa ada seseorang yang dapat mencintai diriku ini sepertimu."

Gu Ming membawanya ke pelukkannya dan mengusap punggung Chen Yi, "aku akan mencintaimu sebanyak yang aku bisa hingga kamu bisa lebih percaya diri, lebih bangga bahwa kamu dapat dicintai seperti itu."

Chen Yi terisak dan memeluk Gu Ming, ia menginginkan cinta seperti ini. Perasaan nyaman yang telah dipelihara olehnya selama berada di sisi Gu Ming bertahun-tahun akhirnya mekar dan membuatnya sadar bahwa Cinta itu ada di sana, terkubur oleh salju namun tidak pernah mati. Cinta yang berbeda dari apa yang dikatakan oleh Wang Jiang, Chen Yi menyadari seberapa sederhananya memiliki cinta itu dengan Gu Ming.

"Setelah rumahmu jadi, mari kita bangun Paviliun keluarga kita. Di musim semi ini, aku akan datang menikahimu. Setelah tahun baru imlek aku akan melamarmu di hadapan orang-orang di desa, aku ingin kamu menjadi lebih percaya diri dan yakin pada dirimu sendiri."

Chen Yi mengangkat kepalanya dan tidak bisa menahan senyumannya. Gu Ming mengusap wajahnya dan balas tersenyum. Mereka lalu bangkit dan pergi ke dapur, kemampuan memasak Chen Yi rata-rata namun ia memiliki lidah gourmet sehingga masakan sederhana jauh lebih bercita rasa. Malam ini ia memasak pancake telur bawang, bubur dengan potongan labu kuning dan daging babi tumis bawang putih.

"Ayo makan dengan perlahan."

Chen Gi meraih gelas untuk minum air panas dan akhirnya menyudahi makan malamnya.

"Ayah, apa Tuan Gu akan tinggal dengan kita?" tanya Chen Gi karena tidak bisa menahan penasarannya.

"Di masa depan, besok Paman akan pindah dulu ke rumah lain untuk mempersiapkan diri."

"Untuk apa?"

"Menikahi ayah kalian."

Mata anak-anak berbinar dan merasa sangat bersemangat. Diskusi di meja makan semakin meningkat, Chen Yi dan Gu Ming adalah orang-orang terpelajar. Mereka mendapat pendidikan terbaik meski tidak menjadi pejabat di pemerintahan, karena itu Chen Yi dan Gu Ming berniat melatih anak-anak membaca dan menulis setiap harinya selama tiga jam, lalu mereka akan berlatih minat mereka sendiri. Gu Ming akan mengajari teknik bela diri dan berburu, sementara Chen Yi akan mengajari cara merawat tanaman dan mengidentifikasi tanaman herbal.

Kecuali Chen Yue semuanya bersemangat. Malam semakin larut dan bunyi jangkrik mendominasi udara, Chen Yi sedang memikirkan beberapa hal penting yang harus ia beli untuk malam tahun baru. Ada biji-bijian, gula, buah dan beras. Daging yang dibeli oleh Gu Ming masih cukup hingga malam tahun baru tiga hari lagi, jadi ia berniat untuk membeli lilin dan lampu minyak baru.

[BL] Ger Umpan Meriam Diceraikan 🔞Where stories live. Discover now