19. MORE THAN KISS

150K 6.6K 2.2K
                                    

🎼 Daddy Issues — The Neighbourhood

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🎼 Daddy Issues — The Neighbourhood

***

Galen tidak pernah merasakan ketenangan seumur hidupnya. Meski tinggal di rumah mewah dengan fasilitas yang lengkap, Galen tetap merasa sendirian, kedinginan, seperti tidak punya rumah untuk tinggal.

Tapi sejak Cleo masuk ke dalam kehidupan Galen, lelaki itu sadar bahwa rumah tidak hanya berbentuk bangunan, tetapi juga keberadaan seseorang yang menjadi tempatnya untuk pulang dan bersandar dengan tenang.

Dari Cleo, Galen menemukan ketenangan dan kebahagiaan.

"Lama banget kamu ke kamar mandinya." Galen menatap gadis yang baru saja datang sambil ngos-ngosan. Hari ini Galen mengajak Cleo ke kampusnya yang megah dan modern, Universitas Andromeda.

"Ih, sejak kapan pakai aku-kamu," protes Cleo.

"Sejak kita ciuman kemarin?" jawab Galen tanpa dosa.

"Galeeeenn!!" Spontan Cleo menutup mulut barbar lelaki itu. Mukanya langsung merah.

"Bercanda. Gue cuma mau lihat muka lo yang malu itu kalau gue godain," ledeknya sembari memperhatikan tubuh Cleo dari ujung rambut sampai ujung kaki. Cleo-nya tampak imut dengan kemeja putih pas badan, rok abu-abu di atas lutut dan ransel mini berbentuk kepala Hello Kitty.

"A—Apa liat-liat?"

"Itu tas nya imut banget, kemasan sachet," goda Galen sambil memainkan gantungan kunci kerincingan berbentuk hati yang ada di tas mungil milik Cleo iseng. "Nanti kalau udah kuliah di sini buang aja. Mata kuliahnya banyak, enggak muat buku ditaro di situ."

"Matamu buang, buang. Udah tau enggak ada duit," omel Cleo membuat Galen terbahak. Dari dulu sampai sekarang Galen suka sekali mengisengi Cleo akan hal kecil. Dan itu adalah salah satu alasan Cleo sering salah tingkah.

Ketika keduanya mulai jalan berdampingan, Cleo diam-diam memperhatikan muka Galen yang pucat. Wajah cowok itu terlihat ngantuk.

"Semalem lo tidur jam berapa?" tegur Cleo.

"Biasalah. Jam tiga," jawab Galen membuat kedua mata Cleo melotot.

"What? Lo belajar, ya? Kenapa enggak istirahat aja dulu?"

"Nanti, gampang." Galen terkekeh sembari merangkul leher Cleo di sampingnya sampai cewek itu sesak napas. "Hari ini gue mau ajak lo keliling kampus. Mau, kan?"

Cleo menatap Galen ragu. "Not sure ... Memangnya boleh?"

"Kenapa nanya gitu? Lo minder?" tanya Galen sambil mengeratkan rangkulannya, membuat Cleo semakin sesak sampai memukul lengan cowok itu. "G—Gue kan bukan mahasiswa di sini!"

"Ya emang kenapa? Lo takut kelihatan gembel? Enggak pantes? Tenang, Cle. Enggak akan ada yang mikir begitu. You look pretty today. Justru gue yang takut lo diliat cowo-cowo jelalatan di sini," ucap Galen sembari mencubit pipi Cleo, membuat Cleo salting lagi. Lelaki itu sudah mulai terbuka dengan perasaannya sekarang.

LOVEHOLICDonde viven las historias. Descúbrelo ahora