30. TAKE CONTROL OF ME

83.8K 4.1K 951
                                    

Saat Cleo membuka pintu ke kamar motel, Galen langsung menyandarkan wajahnya di bahu Cleo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Cleo membuka pintu ke kamar motel, Galen langsung menyandarkan wajahnya di bahu Cleo. Bau alkohol yang tajam dari kemeja putih Galen membuat Cleo yakin lelaki itu betulan mabuk.

"Gal, kenapa?" Cleo menahan punggung Galen, takut Galen ambruk.

"Hari ini aku capek banget," ujar Galen lirih.

"Kita masuk ke kamar, ya? Ceritain di dalam." Cleo menepuk-nepuk punggung Galen, lalu menuntun cowok itu yang jalannya sempoyongan ke dalam.

Untungnya Galen belum mabuk berat, dia juga sudah banyak minum air putih untuk menetralisir kadar alkohol agar bisa menyetir. Hanya saja kepalanya pusing.

Sampai di kamar atmosfernya jadi tidak begitu memusingkan seperti di diskotik. Kamar ini senyap dan sangat rapi dengan furnitur kayu sederhana yang tertata. Suasananya nyaman. Cleo juga mematikan lampu remang-remang yang menggantung di atas plafon. Hanya lampu meja yang Cleo nyalakan.

Mereka berdua kemudian duduk bersandar di headboard ranjang queen size yang empuk. Secara tak langsung itu membuat Galen lebih rileks. Terlebih lagi, Cleo membiarkan Galen bersandar di pundaknya.

"Aku hancur, Cle," ungkap Galen membuat Cleo tertegun. Matanya menerawang jauh ke luar sana, tatapannya kosong.

"Ceritain sama aku." Cleo menatap Galen iba. Rambut Galen yang sedikit berantakan itu dielus lembut oleh Cleo. Cleo ingin Galen merasa tenang.

"Mama selamat, Mama enggak kenapa-napa. Tapi aku enggak akan bisa ketemu Mama lagi, Cleo." Tenggorokan Galen tercekat lagi saat mengatakan itu. Ia ingin menangis lagi saking sesaknya. Sakit sekali mengingat bagaimana ibunya tersenyum bahagia bersama keluarganya yang baru.

"Aku lihat Mama udah punya keluarga baru di sini. Mama bakalan ninggalin aku selamanya. Sekarang aku udah enggak punya siapa-siapa, Cle," lanjut Galen lirih.

Cleo terperangah. Syok. Padahal Galen selalu menghormati ibunya. Galen selalu mendahulukan kepentingan ibunya sampai dia rela menghabiskan seluruh uangnya demi jauh-jauh datang ke Amerika. Tapi balasannya malah seperti ini. Benar-benar berengsek.

Tapi apa maksud si penerror itu menyuruh Galen jauh-jauh ke sini kalau ternyata ibunya Galen bahagia? Tidak masuk akal.

"I'm really sorry for that, Gal." Cleo merangkul Galen di sampingnya. Ia tidak tahu harus apa di saat Galen sehancur ini. Mungkin lagi-lagi hanya kalimat penenang yang bisa ia katakan untuk menguatkan Galen walau sedikit tidak berguna.

"Aku tau ini sakit banget, tapi tolong jangan anggap diri kamu gagal. Kamu enggak gagal, kamu udah ngelakuin yang terbaik. Aku tau yang kamu lakuin selama ini ga akan sia-sia, Gal. Aku yakin itu. Kerja keras kamu bakalan terbayar. Semua rasa sakit yang kamu rasain pasti berguna di masa depan nanti." Cleo tahu dirinya kurang bisa merangkai kata-kata, namun ia tetap berusaha menenangkan Galen.

LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang