49. HE'S INSANE

37.2K 2.5K 1.8K
                                    

"Fuck, walau nyiksa abis tapi akhirnya gue bisa dapetin rekaman suara mereka," batin Lugar setelah berhasil keluar dari villa dengan selamat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Fuck, walau nyiksa abis tapi akhirnya gue bisa dapetin rekaman suara mereka," batin Lugar setelah berhasil keluar dari villa dengan selamat.

Saat tadi semua orang disuruh mematikan ponsel, diam-diam Lugar merekam adegan Galen dan Cleo dengan ponselnya yang untungnya tahan air.

"Kalau gue kasih ke Zio atau gue sebarin, habis udah riwayat lo, Galen," gumamnya tak sabar. Dia harus segera pergi dari sini dan memberikan bukti kegilaan Galen kepada Zio.

Namun belum juga jauh dari villa, langkah Lugar terhenti begitu mendengar namanya disebut oleh suara familiar di belakangnya.

"Lugar."

Suara berat itu ... suara Galen.

Yang dipanggil berbalik, berusaha tetap tenang dan tak mencurigakan. Tetapi perangai Galen justru lebih mencurigakan.

"Gimana tontonannya? Seru gak?" tanya Galen yang sudah berpakaian lengkap dengan kemeja hitamnya itu santai.

Lugar mendengus. "Lo gak ada otak, Gal. Biarin cewek lo jadi tontonan semua cowok."

"Oh, don't worry about that. Karena setelah ini lo semua enggak akan bisa gunain mata, telinga maupun mulut kalian lagi. Kalian gak akan bisa ingat apalagi ceritakan ke siapa-siapa tentang yang terjadi hari ini." Galen terkekeh.

"M-Maksud lo?"

"Lugar." Helaan napas Galen terdengar. Tatapan teduhnya kian berubah serius. "Gimana kalau lo ada di posisi Cleo tadi?"

"Maksud lo apaan?"

"Gue bisa buat lo yang digituin dan ditontonin sama cowo. Tapi ... yang lakuin dan nontonin Cowo. Ya mungkin gue bisa suruh geng lain lakuin itu sama lo."

Lugar langsung merinding sekujur badan mendengar itu. Gila! Memangnya dia kaum LGBT disuruh masuk ke kolam cowok?!

"Gue masih normal, goblok. Dasar gila!"

"Lo tersinggung gue katain gak normal, Gar? Padahal dulu lo ngatain gue ada hubungan sama Opa gue sendiri gue gak boleh tersinggung. Kalian ini gak adil ya..."

"Hah? Udah ah gue gak paham lo ngomong apaan. Gue mau balik-"

Lengan Lugar dicekal Galen. Dia belum boleh pergi. "Secepat ini? Enggak ada kata-kata terakhir sebelum lo dipakai rame-rame sama geng lain sampai lumpuh?"

Lugar kembali merinding, dia dipaksa menghadap Galen.

"Atau mau gue bikin gak bisa lihat, dengar, sama gak bisa bicara aja? Gue kasih pilihan, deh."

"...."

"Look, Lugar." Galen tersenyum pada lelaki yang tingginya hanya sebatas dagunya itu. "Gue gak pernah main-main dengan ucapan gue. Azran juga awalnya sama kayak lo. Dia ngeremehin gue tapi apa yang dia dapatkan? Lo tau?"

LOVEHOLICWhere stories live. Discover now