___________________
Lelaki itu menatap gadis labil di sebelahnya. Yang sebentar-sebentar ketawa, lalu manja, kemudian marah, terus menangis. Untung tadi kehebohan Erina tidak menarik perhatian orang-orang di jalan. Bisa-bisa ia ditangkap dan digebuki karena dikira habis mengerjai Erina."Bukannya Erina habis kamu kerjai ya, Ga?" kata sebuah suara dalam hatinya.
"Tapi kan, bukan ngerjain kayak gitu, Bego." Arga yang satunya berkata lagi.
Arga merasa dirinya nyaris gila gara-gara melihat Erina yang jadi aneh karena mabuk. Seingat Arga baru dua kali, lelaki ini melihat si kerempeng menangis. Yang pertama, sewaktu malam-malam di kolam renang. Keisengannya yang nyaris mencelekai Erina. Kemudian hari ini dan dia nyaris saja mencelakakan Erina lagi.
.
.
.
Maaf, isi bab ini dihapus sebagian demi kepentingan penerbitan.Untuk versi revisi dan lengkapnya, teman-teman bisa beli dalam versi cetaknya.
Bisa follow akun Fiieureka untuk dapat informasi lebih banyak, ya?
Gamsahamnidaaa,
Fii
YOU ARE READING
Thank You, Erina!
Short StoryREADY STOCK (Penerbit Cerita Kata/Shopee) *** Kecelakaan beruntun yang merenggut satu-satunya keluarga Erina membuat hidup gadis itu tidak sama lagi. Kejadiaan tragis itu menariknya bertemu dengan Miranti Poernomo yang kehilangan anak bungsu karena...