________________
"Apa kamu bilang?" Jasmin menarik lengan atas Erina. Langkah mereka untuk menuruni tangga menuju lobi terhenti.Erina memutar badan 90 derajat hingga menghadap Jasmin. "Yang mana?"
"Barusan, kalimat terakhir!" Gadis ber-eyeliner itu menjawab dengan nada heboh.
"Ha? Oh ... Mas Arga jemput, aku sama Mas Arga mau ke mal." Erina menjawab dengan wajah lempeng, lalu berjalan mendahului.
Jasmin menyusul. "Mas Arga sehat?"
"Maksudmu?" Erina bertanya balik tanpa berniat menoleh ke lawan bicaranya.
.
.
.
Maaf, isi bab ini dihapus sebagian demi kepentingan penerbitan.Untuk versi revisi dan lengkapnya, teman-teman bisa beli dalam versi cetaknya.
Bisa follow akun Fiieureka untuk dapat informasi lebih banyak, ya?
Gamsahamnidaaa,
Fii
YOU ARE READING
Thank You, Erina!
Short StoryREADY STOCK (Penerbit Cerita Kata/Shopee) *** Kecelakaan beruntun yang merenggut satu-satunya keluarga Erina membuat hidup gadis itu tidak sama lagi. Kejadiaan tragis itu menariknya bertemu dengan Miranti Poernomo yang kehilangan anak bungsu karena...