___________________
Gadis berambut segi panjang seketiak itu mondar-mandir di depan kamar kedua orangtua angkatnya. Ia melakukan gerakan menggigit bibir tipisnya secara berulang. Wajahnya menggambarkan keresahan yang sangat kentara. Pasalnya, sudah sekitar 10 menit Miranti dan Poernomo berada di dalam sana dengan pintu tertutup. Dirinya tidak diperkenankan masuk oleh Poernomo karena mereka berdua akan membicarakan hal penting. Ia tidak tahu apa itu. Kini pikirannya sedang coba mengambil beberapa dugaan mengingat tadi Miranti terhuyung hingga nyaris jatuh di dapur.
Tiba-tiba Erina teringat ucapan melegakan itu yang justru terasa berat baginya. Ketidaknyamanan akibat mendengar itu kembali di dalam benak membuatnya semakin resah. Ia sampai menggelengkan kepala beberapa kali untuk mengenyahkan pikiran yang sembrono.
.
.
.
Maaf, isi bab ini dihapus sebagian demi kepentingan penerbitan.Untuk versi revisi dan lengkapnya, teman-teman bisa beli dalam versi cetaknya.
Bisa follow akun Fiieureka untuk dapat informasi lebih banyak, ya?
Gamsahamnidaaa,
Fii
YOU ARE READING
Thank You, Erina!
Short StoryREADY STOCK (Penerbit Cerita Kata/Shopee) *** Kecelakaan beruntun yang merenggut satu-satunya keluarga Erina membuat hidup gadis itu tidak sama lagi. Kejadiaan tragis itu menariknya bertemu dengan Miranti Poernomo yang kehilangan anak bungsu karena...