Mari melestarikan vote dan komen di setiap bab cerita ini sebagai bentuk apresiasi kalian pada penulis.
Jadilah pembaca bijak yang tahu cara menghargai karya orang lain setelah menikmatinya.
'-'-'-'
⚠️⚠️⚠️PERINGATAN⚠️⚠️⚠️
Untuk tidak mengunggah isi cerita ALIF ini sebagai video promosi.
Mbak author sangat berterima kasih atas niat baik kalian ingin membantu promosi cerita ALIF ini. Mbak author juga senang jika ada yang membantu promosi cerita ALIF ini.
TAPI TIDAK UNTUK ISI CERITA ALIF INI. (ISI CERITA)
SEKALI LAGI ISI CERITA
Mbak author sengaja buat peringatan seperti ini karena bener-bener udah meresahkan banget.
Apalagi Mbak author liat bukan hanya satu scane isi cerita yang diupload dijadikan video, tapi banyak scane isi cerita ALIF yang diupload.
Sebelumnya terima kasih atas niat baiknya dan terima kasih telah mendukung cerita ALIF ini.
Kenapa mbak author buat peringatan seperti ini? Itu karena mbak auhtor tidak ingin cerita ALIF ini diplagiasi.
Atau Mbak author menghindari terjadinya plagiarisme.SEKIAN
🤎🤎🤎Terima Kasih🤎🤎🤎
"Kamu terima?" tanya Anggi pada Lahya.
Lahya tersenyum menunjukkan medalinya untuk difoto. "Belum. Kamu?"
"Terimalah, kamu kenapa gak mau masuk univ jalur undangan? Kapan lagi dapat beasiswa seratus persen sampai lulus? Jangan sia-siain kesempatan emas seperti ini Ya," ujar Anggi menasehati Lahya.
Diatas podium juara. Lahya dan Anggi berdiri di urutan kedua yang artinya mereka juara kedua mengalahkan 26 dari 28 sekolah. Lahya membentuk tangannya piss saat Alif dan Giandra memfotonya dari kejauhan.
"Yang seharusnya dapet beasiswa itu Nadine, bukan aku."
Lahya tidak langsung menolak saat ditawari untuk menjadi salah satu mahasiswa UNNES lewat jalur undangan. Dosen yang ingin berbicara padanya tadi menawarkan untuk melengkapi berkas-berkas sebelum UN, tapi Lahya berkata ingin mempertimbangkannya lebih dulu. Jika Lahya menerima tawaran tersebut, sudah jelas Lahya akan masuk jurusan keilmuan keolahragaan.
"Kan, kamu yang gantiin Nadine. Jelas kamu yang dapet. Kita itu harus bisa menentukan arah tujuan hidup kita kedepannya sedari sekarang, Ya. Harus fokus sama depan kita," jelas Anggi menjaga senyumnya dari atas podium.
YOU ARE READING
ALIF
SpiritualApakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sarjana kriminologi yang memilih karier sebagai polisi reserse. Sebuah kasus membawa Alif bertemu kem...