KITM ~ 9

818 86 4
                                    

Kyuhyun memperhatikan Ji Hyun yang akhirnya bisa terlelap setelah menangis cukup lama di dalam gendongannya. Kini, Kyuhyun mulai memperhatikan pergelangan tangan Ji Hyun yang memiliki bekas cengkraman tangan yang hampir pudar. Ia juga memperhatikan beberapa luka lebam yang kini semakin terlihat di kedua lengan Ji Hyun. Apa saja yang dilakukan orang yang menculik Ji Hyun sampai Ji Hyun mendapat luka fisik seperti ini untuk ukuran seorang anak yang baru berusia lima tahun.

Kyuhyun menghela napas berat lalu segera beranjak pergi dari kamar Ji Hyun. Ketika ia keluar dari kamar Ji Hyun dan menutup pintu nya, Kyuhyun menoleh dan menemukan Hanna yang melangkah mendekatinya.

"Ji Hyun sudah tidur?"

"Ne,"

"Syukurlah, eomma sudah berusaha membuatnya tidur, tapi sepertinya dia sangat sedih karena harus berpisah dengan orang menolongnya tadi,"

Kyuhyun menatap ibunya dengan tatapan bertanya.

"Eomma, apa kita bisa bicara tentang ini?" tanya Kyuhyun.

"Tentu saja, kau ayahnya. Kau memang sudah sepantasnya tau tentang apa saja yang terjadi pada putrimu,"

Kyuhyun hanya menunjukkan senyuman tipis dan mengikuti Hanna yang melangkah lebih dulu menuju ke arah satu set sofa putih yang berada tidak jauh dari luar kamar Ji Hyun. Hanna duduk lebih dulu dan menatap putra semata wayangnya yang terlihat sedikit lelah itu sambil menghela napas pasrah.

"Bagaimana kejadiannya tadi?" tanya Kyuhyun pada ibunya.

"Eomma juga tidak tau persisnya. Tapi Ji Hyun pulang lebih lambat dua jam dari jam pulang seharusnya. Jang jibsa baru memberitahu eomma karena pengasuh Ji Hyun tidak bisa dihubungi, dan ya, ketika pengasuh Ji Hyun tiba-tiba pulang sambil menangis. Eomma yakin bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi pada Ji Hyun,"

"Pelakunya sudah ketemu?"

"Tentu. Kyuhyun-ah, kita harus sangat bersyukur karena ada orang baik yang menyadari bahwa Ji Hyun berada di dalam posisi yang tidak baik. Kita harus bersyukur karena orang itu menyadari bahwa cucu kesayangannya eomma berada dalam bahaya," Hanna mulai berkaca-kaca menatap putranya.

"Detektif Yoon bilang, wanita yang membawa lari Ji Hyun dari pengasuhnya adalah adik dari salah seorang pengasuh Ji Hyun yang dulu pernah kau pecat. Kyuhyun-ah, eomma sudah sering kali menasehati mu agar kau bersikap lebih baik pada orang lain nak. Hal-hal seperti ini lah yang membuat eomma selalu khawatir akan keselamatan mu dan juga Ji Hyun. Karena itu eomma sudah memutuskan, eomma tidak mau tau lagi, mulai saat ini, kau harus menempatkan beberapa orang untuk menjaga dan melindungi Ji Hyun, kalau kau menolak lagi dengan alasan akan menarik perhatian orang-orang, eomma sendiri yang akan mencari orang untuk melindungi dan menjaga Ji Hyun selama Ji Hyun berada di luar rumah,"

"Eomma, aku tidak menempatkan orang-orang disekitar Ji Hyun adalah untuk melindunginya juga. Jika musuh-musuhku tau aku melakukan itu, Ji Hyun akan lebih berada di dalam bahaya," Kyuhyun mencoba memberi tahu ibunya tentang alasan dibalik dirinya tidak menempatkan orang-orang disekitar Ji Hyun.

"Kali ini eomma tidak setuju dengan ucapan mu, kau bisa menempatkan orang-orang itu dari jauh Kyuhyun,"

"Eomma, musuhku terlalu pintar. Mereka pasti akan menemukan celah tentang ini,"

"Jadi maksud mu, meskipun kejadian seperti ini menimpa Ji Hyun kau masih akan membiarkannya pergi ke taman kanak-kanak dengan pengasuhnya saja tanpa pengawasan begitu?"

"Eomma,"

Hanna menghapus air matanya karena kecewa dengan sikap putranya.

"Kyuhyun-ah, yang tidak kau sukai adalah ibunya. Biar bagaimanapun di dalam tubuh Ji Hyun tetap mengalir darahmu. Tidak seharusnya kau begini terhadap anak sekecil itu, kau sandaran hidupnya. Dia masih kecil nak, sejak dia mulai bisa mengenali orang-orang di sekitarnya. Dia hanya tau kalau kau adalah ayahnya. Ayah yang seharusnya mencintai dan melindunginya dari segala hal yang akan menyakiti dirinya. Kau harus ingat itu Kyuhyun,"

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang