KITM ~ 14

817 96 9
                                    

Suara derap langkah kaki yang berlarian menggema di lorong bangunan lantai lima gedung milik salah seorang pengusaha real estate. Beberapa orang berpakaian jas hitam formal terlihat berlari dan membuka satu persatu ruangan yang ada di sana guna mencari seseorang menyelinap masuk mencuri sebuah flash disk berisikan data penting pemasukan dan pengeluaran ilegal yang didalangi oleh putra bungsu sang pengusaha.

Seorang pria terlihat frustasi sambil menoleh ke kanan dan ke kiri guna mencari dimana si wanita yang ia kenal di club tadi melarikan diri setelah berhasil mencuri flash disk berisi berbagai korupsi yang ia lakukan untuk beberapa bangunan yang dibiayai oleh sang ayah.

Tiga orang pria berjas berlari mendekati si pria dan menundukkan kepalanya dengan napas yang mulai tak beraturan.

"Tuan, sepertinya wanita itu berhasil keluar dari tempat ini, kami tidak menemukannya di ruangan manapun di lantai ini," mendengar penuturan anak buahnya membuat si pria semakin mengeraskan kemarahannya.

"Aku membayar kalian semua bukan untuk bermalas-malasan. Alih-alih mengatakan kegagalan kalian seharusnya kalian bekerja lebih lagi untuk bisa menemukan wanita itu. Seret dia kehadapanku apapun yang terjadi sekarang!!"

Amarah pria itu memuncak. Ia ikut melangkah dan membuka satu per satu ruangan yang ada di lantai ini untuk mengkonfirmasi ucapan anak buahnya bahwa memang wanita yang ia cari tidak ada. Tatapan matanya kini beralih ke arah toilet yang berada di lantai ini. Langkah kakinya dengan cepat membawanya ke sana, semakin meledak lagi emosinya ketika ia mendapati toilet itu terkunci dari dalam.

"Kalian, cepat dobrak pintunya!" perintah si pria membuat beberapa anak buahnya mendekat dan mendobrak paksa pintu toilet yang ternyata cukup sulit di buka.

"Kerahkan tenaga kalian!!"

Brakkkk

Pria itu langsung berlari masuk dan mengecek satu per satu bilik toilet. Tepat di ujung, jendela yang mengarah keluar terbuka dengan sebuah tali yang menjulur keluar. Pria itu segera mendekati jendela dan melongok ke bawah.

"Sial! Cari wanita itu di aula sekarang!!"

Sementara di lantai tiga bangunan yang merupakan sebuah aula itu, lampu temaram beserta iringan musik klasik membuat pesta topeng yang tengah berlangsung terlihat begitu romantis dengan banyak sekali pasangan yang tengah berdansa.

Seperti tak ada masalah yang sedang mencari dirinya, Song Na Rae yang mengenakan dress pendek berwarna hijau terlihat duduk di salah satu kursi bar dan meminum segelas cocktail. Ketika kedua matanya beralih menatap ke arah pintu aula yang langsung terbuka, ia hanya tersenyum simpul begitu melihat enam pria dengan setelan jas dan juga seorang pria yang ia ambil rahasianya tadi menolehkan kepalanya untuk mencari seseorang. Na Rae dengan tenang masih menghabiskan cocktail nya sambil mengamati pergerakan orang-orang tersebut.

Ketika salah satu pria berjas hampir sampai di tempatnya, Na Rae meletakkan cocktail nya dan tersenyum pada bartender yang ada di depannya.

"Terimakasih atas minumannya," ucap Na Rae yang di jawab dengan anggukan serta senyum senang sang bartender.

Na Rae pun mulai membaur dengan para penonton yang menyaksikan para pasangan berdansa di tengah lantai dansa. Dengan tenang kedua kakinya mulai membawa Na Rae semakin menjauh ke arah balkon. Na Rae menoleh ke dalam aula sambil bersandar di pagar balkon masih mempertahankan topengnya sampai tiba-tiba pria yang mengajaknya di club tadi berhenti tidak jauh dari hadapannya dan menoleh ke arahnya.

Pria itu melangkah maju mendekati Na Rae dengan napas naik turun yang menandakan bahwa ia sedang kelelahan dan berusaha meredam emosinya.

"Aku tau ini kau, kembalikan apa yang kau curi dariku!" perintah si pria membuat Na Rae tersenyum. Pria itu semakin berang dan mendekat ke arah Na Rae yang tiba-tiba sedikit melompat agar ia dapat duduk di pagar balkon. Pria itu langsung menghentikan langkahnya dan menatap Na Rae tak percaya.

Kissing In The MoonlightWhere stories live. Discover now