KITM ~ 21

667 94 9
                                    

Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tekan si bintang untuk nyenengin hati yang nulis ya 😊

.

Gemerlap lampu warna warni serta musik disko yang lantang membuat puluhan orang yang berada di salah satu club malam di kawasan elit itu mulai menggerakkan seluruh tubuhnya mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh seorang dj wanita dengan penuh semangat. Tak terkecuali Na Rae dan Ga Young yang merupakan salah dua dari banyak orang di sana, mereka berdua terlihat bersemangat untuk menggerakkan seluruh tubuhnya sekedar melepas stres dan rasa lelahnya karena aktivitas yang mereka jalani seharian.

Setelah Kyuhyun mengantarkannya pulang dari kediamannya tiga pekan yang lalu. Na Rae benar-benar tidak pernah dihubungi lagi oleh Kyuhyun. Hanya Hanna dan Ji Hyun yang sering melakukan video call dengannya. Oh, jangan minta ia untuk menanyakan keberadaan Kyuhyun. Harga dirinya tidak pernah menyetujui mulutnya untuk membicarakan hal itu setiap kali dirinya ingin bertanya tentang keberadaan Kyuhyun yang seperti hilang ditelan bumi.

'Aku akan mengurus beberapa pekerjaan di luar negeri untuk beberapa waktu ke depan, jangan rindukan aku,'

Satu kalimat yang diucapkan oleh Kyuhyun sebelum ia pergi saat itu masih terngiang jelas di dalam kepalanya. Na Rae tiba-tiba berdecak kesal ketika mengingat kalimat itu. Ia menghentikan tariannya memilih untuk kembali ke tempat duduknya di salah satu sofa tidak jauh dari orang-orang yang masih asik dengan tarian mereka. Ga Young yang melihat perubahan suasana hati Na Rae pun memilih untuk menyudahi tariannya juga dan mengikuti Na Rae. Ga Young duduk di depan Na Rae yang terlihat muram sambil meminum anggurnya.

"Eonni, kau ingat appa nya Ji Hyun lagi?" tanya Ga Young lalu meminum anggurnya. Na Rae yang semakin teringat pada Kyuhyun setelah mendengar pertanyaan Ga Young kini hanya bisa menatap Ga Young dengan wajah memelas. Ga Young meringis setengah mencibir sikap Na Rae.

"Jinja, eonni kau ini. Jangan membuat keadaanmu terlihat mengenaskan sekaligus menyedihkan kalau sudah jelas ada jalannya. Kau tinggal menghubungi nya saja eonni, kau punya nomor ponselnya bukan?" Na Rae langsung menyandarkan punggungnya di sofa.

"Kau tidak mengerti Ga Young-ah, aku sedang menjunjung tinggi harga diriku," Ga Young meringis lagi.

"Baiklah, pertahankan saja. Kalau eonni mau mempertahankan harga diri, seharusnya eonni tidak perlu memikirkan appa nya Ji Hyun sampai begini," terang Ga Young membuat Na Rae hanya meliriknya kesal. Hah, Ga Young benar-benar tidak mengerti perasaannya. Na Rae memilih mengabaikan Ga Young dan fokus pada dirinya sendiri.

"Eonni, eonni," panggilan Ga Young setelah beberapa saat mereka terdiam cukup lama membuat Na Rae mendongak menatap Ga Young masih dengan raut kesal.

"Mwo,"

Ga Young menggerakkan kedua matanya ke arah belakang Na Rae membuat Na Rae otomatis mengernyitkan keningnya.

"Kau sakit mata?"

"Ckk, aniyaa~" giliran Ga Young merasa kesal karena ucapan Na Rae. Kali ini Ga Young merubah gerak-geriknya dengan menggunakan dagunya seakan ia menunjuk sesuatu dari arah belakang Na Rae. Bersyukur karena kali ini Na Rae dapat menangkap maksud gerakannya sehingga Na Rae menoleh arah ke belakangnya dan menemukan seorang pria yang ternyata juga sedang menatapnya dengan senyuman senang.

Detik itu juga, Na Rae memutar kedua bola matanya dan mengalihkan pandangannya kembali ke arah Ga Young yang saat ini sedang mencoba terlihat masa bodo dengan keadaan di sekitarnya. Na Rae benar-benar malas melihat ke arah si pria yang sudah ia yakini kini sedang melangkah ke arahnya sampai sebuah suara yang berusaha mengalahkan musik disko menyapa sepasang telinganya.

Kissing In The MoonlightWhere stories live. Discover now