KITM ~ 32

272 51 10
                                    

Halo readers 🤭
Adakah yang masih stay di sini? Tidak terasa ternyata KITM sudah mangkrak satu tahun ya 😂😂 mohon di maafkan 🤭
Semoga masih ada yang menunggu cerita ini ya, kalaupun lupa, yaaa terpaksa dibaca ulang lagi saja 🤭🤭🤭🤭

.
.
.

Na Rae sedang duduk di depan cermin sambil mengikat ponytail rambutnya. Siang ini, ia memiliki jadwal untuk menjemput Ji Hyun di sekolahnya karena neneknya sedang berada di luar kota sementara ayahnya memiliki rapat yang tidak bisa ia tinggal begitu saja mengingat ia sudah beberapa kali menundanya. Na Rae sama sekali tidak keberatan dengan hal itu karena Na Rae pun amat sangat senang melakukan apapun jika hal ini menyangkut Ji Hyun.

Memakai blouse navy berlengan pendek serta celana panjang berwarna putih. Tak lupa dengan high heels putih dan tas tangan berwarna navy. Sekali lagi, Na Rae mematut dirinya di depan cermin sebelum akhirnya ia yang sudah yakin dengan penampilannya kini mulai keluar dari kamarnya dan melangkah turun. Dapat Na Rae lihat kalau Gil Han baru saja selesai melayani seorang pelanggan wanita dan kini menoleh ke arahnya.

"Tak masalah jika aku tinggal bukan?" tanya Na Rae yang membuat Gil Han tersenyum kecut.

"Berhentilah bertanya tentang hal yang sama berulang kali nuna. Aku sudah menjawab perihal pertanyaan yang sama selama delapan kali. Apa kau akan membuatku menjawab hal yang sama sebanyak sembilan kali?"

"Wae, aku hanya memastikan," jawaban Na Rae mampu membuat Gil Han kali ini tersenyum kesal. "Kalau sudah waktunya tutup, tutup saja. Mungkin aku tidak pulang nanti. Jadi bawa saja kuncinya," Gil Han pun hanya bisa menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti dengan apa yang diucapkan Na Rae barusan. Na Rae tersenyum puas dan segera keluar dari toko bunganya begitu ia melambaikan tangannya pada Gil Han. Belum sempat Na Rae membuka pintu toko, ia kembali berbalik ke arah Gil Han.

"Ada yang tertinggal nuna?"

"Bukan, aku lupa memberi tahumu. Bantu aku membuat pengumuman lowongan pekerjaan. Aku hanya butuh satu orang saja, yang berpengalaman dengan bunga tentu saja,"

"Nuna mau merekrut pegawai?" tanya Gil Han ketika ia paham akan arah permintaan Na Rae.

"Ooo, aku tidak bisa merepotkanmu, Se Joon atau bahkan Ga Young setiap saat aku butuh seseorang untuk menjaga toko bungaku bukan? Kalian juga pasti mempunyai pekerjaan sendiri yang harus kalian kerjaakan. Jangan sampai timjangnim protes padaku karena aku sering menyuruh kalian menjaga toko bungaku dari pada mengurus kliennya," jelas Na Rae yang dibalas anggukan kepala oleh Gil Han.

Na Rae pun beranjak keluar dari toko bunganya. Bertepatan dengan keluarnya Na Rae, sebuah mobil hitam juga berhenti tepat di depan tokonya. Na Rae yang sudah hapal dengan mobil yang baru saja sampai ini pun menunggu sampai sang supir keluar. Seorang pria yang Na Rae tau merupakan sekertaris Kyuhyun itu mendekat dan menundukkan kepalanya memberi salam pada Na Rae, Na Rae tentu ikut memberikan salamnya pada pria yang ia ketahui bernama Jae Sung itu.

"Na Rae-ssi, hoejangnim meminta saya untuk menemani anda menjemput nona Ji Hyun ke sekolahnya. Setelah itu anda diminta untuk ikut pulang ke kediaman hoejangnim," Jae Sung memberi penjelasan yang mendapat anggukan kepala dari Na Rae.

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih atas informasinya," jawab Na Rae sopan. Jae Sung hanya tersenyum dan segera membukakan pintu mobil untuk Na Rae. Tak lupa Na Rae juga berterimakasih pada Jae Sung karena sudah membukakan pintu mobil untuknya.

***

"Bagaimana menurutmu?" tanya Bok Nam pada seorang wanita yang sedang meminum segelas beer di hadapannya. "Aku juga sudah meminta seseorang untuk mengawasi wanita itu, kalau-kalau dia bisa digunakan untuk mempermudah rencanaku menghancurkan Cho Kyuhyun," lanjut Bok Nam kini menatap Ye Seul.

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang