KITM ~ 28

508 84 6
                                    

-Flashback-

Kyuhyun baru sampai di ruang kantornya setelah mengadakan rapat bersama beberapa kepala bagian di perusahaannya. Ia segera duduk di kursinya dan mulai berkutat dengan beberapa dokumen yang harus ia selesaikan secepat mungkin. Jae Sung yang masuk setelah mengetuk pintu dan diijinkan untuk masuk terlihat membawa tumpukan dokumen baru yang harus diteliti dan dibaca atasannya itu.

"Hoejangnim, Cube Corp ingin mengundang anda untuk menghadiri acara pembukaan cabang perusahaan mereka di Jepang. Apakah anda akan menerima undangan ini atau menolaknya?" tanya Jae Sung sambil memegang tablet nya. Kyuhyun terlihat sedikit berpikir.

"Kapan?"

"Dua minggu dari sekarang. Mereka bersedia menanggung transportasi dan akomodasi anda selama berada di sana, sepertinya mereka benar-benar ingin anda hadir di sana," jelas Jae Sung. "Jika memikirkan kerja sama kita dengan Cube Corp, sepertinya tidaklah masalah jika anda hadir. Mereka juga sudah melakukan kerja sama dengan kita sejak pimpinan terdahulu masih hidup," mendengar kalimat terakhir Jae Sung membuat Kyuhyun menghentikan kegiatannya dan menghela napas panjang.

"Kau benar. Kalau begitu, terima saja undangannya. Aku tidak memiliki jadwal hari itu bukan?" tanya Kyuhyun mengalihkan perhatiannya dari dokumen di atas meja kerjanya ke arah Jae Sung. Jae Sung tersenyum senang.

"Ne, anda memiliki waktu senggang saat itu," Kyuhyun menganggukkan kepalanya dan kembali menatap dokumen yang sedang ia baca di hadapannya.

"Kau bisa membawa berkas yang ada di sana, aku sudah menyelesaikannya," Kyuhyun menujuk ke arah meja yang terletak di sudut ruang kerjanya dengan dagunya.

"Ne, algeseumnida," jawab Jae Sung masih menunjukkan senyumannya dan beranjak ke arah yang di maksud oleh Kyuhyun.

Drtttt drttttt

Kyuhyun meraih ponselnya dan mendapati sebuah panggilan dari ibunya. Tanpa berpikir panjang, segera Kyuhyun menggeser tombol hijau di layar ponselnya dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Pandangan matanya yang semula berada di atas dokumen yang sedang ia tinjau kini berubah arah menatap ke arah depan dengan tatapan serius.

"Eomma," panggil Kyuhyun begitu hanya isakan tangis saja yang Kyuhyun dengar. Jae Sung yang hendak beranjak keluar setelah mengambil tumpukan berkas yang sudah diselesaikan oleh atasannya itu mendadak menoleh ke arah Kyuhyun yang raut wajahnya terlihat tegang itu.

"Kyuhyun-ah, bagaimana ini hikss hikss, bagaimana ini nak hikss hikss," isak Hanna dari sebrang telpon.

"Eomma, katakan pelan-pelan,"

"Ji Hyun... Ji Hyun hikss hikss..."

"Kenapa dengan Ji Hyun?" tanya Kyuhyun dengan raut wajah yang mulai terlihat gelisah, Jae Sung yang merasa ada yang tidak beres pun meletakkan kembali berkas yang ia pegang ke atas meja dan mendekat ke arah Kyuhyun. Jika diingat, ini adalah kali pertama bagi Jae Sung melihat raut gelisah yang tercetak jelas di wajah Kyuhyun.

Sebagai informasi tambahan, Jae Sung sudah bekerja dengan Kyuhyun sejak usianya 15 tahun, belum pernah sekalipun ia melihat Kyuhyun menunjukkan raut wajah gelisah dan takut dari atasannya itu. Ini, adalah kali pertama untuknya selama beberapa tahun ini. Jae Sung membuyarkan ingatannya ketika tiba-tiba Kyuhyun berdiri cepat dari duduknya sampai kursinya bergerak mundur.

"Jae Sung-ah," panggil Kyuhyun dengan suara yang terdengar tak terbantahkan setelah panggilannya dengan sang ibu berakhir.

"Ne," jawab Jae Sung tak kalah seriusnya.

"Minta Ji Wook mengumpulkan semua orang. Mereka harus menemukan Ji Hyun dimanapun itu," ucap Kyuhyun masih menatap lurus ke depan. Jae Sung sedikit kaget, tapi kemudian ia mengiyakan dan segera undur diri dari hadapan Kyuhyun.

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang