Teaser Chapter 12(2): Integrated Feelings

61 9 0
                                    

&&&

Hanya berselang hitungan detik yang singkat, Rayyan menelepon balik. Aku menggigit bibir, bingung harus mengangkat atau memutuskan sambungan. Mengingat aku sudah membuat Rayyan khawatir—bahkan sempat membuatnya tersinggung, aku pun menerima panggilannya.

"Halo, Katja?" suara bariton Rayyan seketika menyambut indra pendengaranku.

Sebelum menjawab, aku berdeham. "Hai, Rayyan. Maaf ya, tadi nggak sengaja kepencet."

"O-oh? Kepencet?"

Kepalaku memutar bayangan bagaimana ekspresi Rayyan sekarang. Kutebak, kekecewaan sedang tergambar di wajah manisnya.

"Aku kira ada yang mau kamu omongin," lanjut Rayyan.

"Uhm... iya, tadinya gitu," cicitku. Bingung harus merespons apa.

"Katja?"

"Ya?"

"Eh... nggak jadi."

Giliran aku yang kecewa.

"Aku tutup aja teleponnya?"

"Jangan!" aku menahan Rayyan dengan cepat. "Jangan ditutup dulu, Yan. Aku... uhm... sebenarnya pengin tahu keadaan kamu."

"Eh? O-oh, aku baik-baik aja, Katja!" serunya riang.

"Syukurlah," cicitku. "Aku nggak lihat kamu belakangan ini. Tante Sofi juga nggak tahu kabar kamu."

"Kamu khawatir sama aku?"

Aku mengulum bibir. Sepertinya iya, batinku.

"Maaf, aku nggak sempat ngabarin. Aku disuruh ikut pelatihan coding di Singapura selama tiga hari tiga malam, karena disuruh sama kantor buat ngegantiin seniorku. Acaranya sedikit mendadak, jadi aku nggak sempat pamitan ke Mama Sofi dan kamu," jelas Rayyan.

"Jadi, kamu masih di Singapura?"

"Enggak, kok. Ini lagi di kereta cepat buat perjalanan ke Bandung," jawab Rayyan cepat. "Kamu lagi di kantor? Nanti malam, mau mampir ke rumah Mama Sofi, nggak? Kita bisa ketemu dulu, kalau kamu nggak keberatan."

"Uhm... enggak, Yan. Aku lagi dirawat."

"Dirawat?!"

"Iya. Thypus."

"Astaga, Katja!" suara Rayyan terdengar resah. "Terus gimana keadaan kamu?"


***to be continued***

Baca selengkapnya di: https://karyakarsa.com/rachelea/private-message-chapter-12-integrated-feeling

Private MessageWhere stories live. Discover now