Citra duduk didepan Bintang yang belum mulai ngomong apa apa. sesekali matanya di arahkan ke arah Citra dan dibuang lagi ke arah lain. Citra tau apa yang mau Bintang omongin, tapi terlalu males buat mulai ngomong duluan. Bintang neguk jus jeruk kemasan didepannya sampe habis dan natap Citra lagi, kali ini serius.
"gue mau bikin aturan ke 6" sahut Bintang. Citra gak bersuara, tangan kirinya nya memainkan gelang di tangan kanannya, berharap dia bisa mindahin perasaan gugup ke gelangnya walaupun tetep aja gak bisa bikin wajahnya ke angkat buat natap bintang. Bintang natap Citra yang gak balik natap matanya.
"kenapa lu diem aja?" Tanya Bintang heran. Citra mengangkat wajahnya, menatap mata hitam Bintang yang selalu dingin tapi jernih, bikin perasaan tenang hanyut kedalam aliran darahnya tiap mata mereka ketemu. Tapi kali ini lain, mata Bintang hitam, cuma hitam.
"gue gak ngerti sama lo" kata Bintang lagi, kemudian ia menggeleng."terserah, aturannya..." ia berhenti, narik nafas kemudian ngelanjutin kata katanya lagi."gue mau lo gak perlu lagi, bantuin gue ngejauhin Oline atau siapapun dari gue. gue mau lo diem aja, anggep kalo kita gak ada perjanjian apa apa" Bintang menggerakan tangannya bingung, seakan akan kata katanya terputus begitu mata Citra memandanginya dengan pandangan muram.
"kenapa lo gak sekalian aja batalin perjanjian kita dan kasih tau keseluruh dunia kalo kita cuma pura pura pacaran kayak lo yang ngasih tau Oline soal perjanjian kita?"
Bintang natap Citra kaget, mulutnya terbuka mengatakan hah tanpa suara dan kemudian dia sadar kalo ini akal akalan Oline buat nyari tau hubungan dia sama Citra. Sialan!
Citra masih memandanginya, antara kesal atau apa yang Bintang sendiri gak bisa ngedeskripsiinnya.
"gue yang gak ngerti sama lo Bintang. Gue salah apa sih sama lo? You flipped my world kamu tau?" kata Citra frustasi.
"gue paham, gue udah bikin lo bingung" kata Bintang tulus.
"Enggak. lo gak paham" Citra menatap Bintang ragu, ia menarik nafas panjang." Gue suka sama lo" kata Citra akhirnya. Bintang menatapnya datar.
"gue tau gue jahat, sori" ujar Bintang setelah beberapa saat.
Citra menggeleng pelan."enggak, bukan salah lo. Gue yang nganggep hubungan kita lebih dari sekedar pura pura. Salah gue" Bintang memajukan badannya begitu Citra menggerakan tangan menyeka sesuatu di matanya yang Bintang yakin air mata. Tapi tangannya tertahan. Dia gak bisa. Bunda jauh lebih penting dari Citra.
"gue bakal tetep nemenin lo pas acara reuni"
Citra menggeleng lagi. Menarik nafas kemudian tersenyum singkat mengisyaratkan dia baik baik aja. Matanya di arahkan ke Bintang yang justru seakan akan bilang dia butuh Bintang.
"gak perlu"kata Citra. Bahunya dikedikan." Gue juga gak akan dateng"
Keduanya sama sama tak bersuara lagi. Saling menghindari kontak mata dengan memandang ke arah mana saja asal bukan kedepannya. Citra yang pertama bergerak ke arah Bintang membuat Bintang ikut merubah posisi duduknya.
"gue balik duluan kalo gitu. Makasih buat semuanya. Good luck sama Oline" Citra berdiri dari kursinya begitu tangan Bintang menahannya. Citra melihat ke arah Bintang lagi.
"you okay?" Tanya Bintang pelan.
Citra diam sejenak sebelum menjawab."really really oke"
Yang Bintang tau berarti sebaliknya.
*
YOU ARE READING
Cinta Ekspress 30 Hari
Teen Fiction"Gue tau gue gak pernah bilang gue cinta sama lo. And even every single little things in this world knew it will never happen" kata Citra serius. Cowok yang duduk tak jauh dibelakangnya bahkan bisa ngedenger dengan jelas setiap penekanan di kata kat...
