Mommentually

142K 10.3K 2.4K
                                    

Moment and Eventually

You thought the feeling will stay forever in the moment you live your life, but then you realized that it only remains eventually. Forever is a phrase, in other way, it can also be a lie.


Theala

Ada suatu saat dimana ketika gue melihat sekeliling, mata gue tertuju pada banyak hal tapi pikiran gue melayang tanpa arah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada suatu saat dimana ketika gue melihat sekeliling, mata gue tertuju pada banyak hal tapi pikiran gue melayang tanpa arah. Mulai dari memikirkan kenapa nyamuk tidak berjalan dan lebih memilih terbang ketika ia punya kaki, atau sekedar memikirkan kenapa kepala dosen Kalkulus gue yang bernama Pak Tantio tidak kunjung memiliki rambut.

Sesederhana seorang Sapardi Djoko Darmono yang menyeruput secangkir kopi Gayo khas Aceh ketika menulis sajak-sajak di bukunya sambil memejamkan mata, mencium bau Petrichor yang asalnya dari rintik-rintik hujan.

"Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu"

Sesederhana seorang Theala Radista Queensy yang  menopang dagunya di pinggir jendela kelas ketika sesosok cowok berbadan tinggi menjulang, dengan kulit cokelat sunkissednya berjalan dengan malas -setengah mengantuk seperti biasanya, dengan membawa sebuah Paper Bag berwarna coklat ke arah Warsin.

Pasti mau makan, hal yang selalu gue yakini akan dilakukan Detrian Bhadrika ketika jam telah menunjukan pukul 13.30. Trian memang punya pola makan yang dapat dikatakan tidak teratur. Dia makan ketika ia lapar, dan masalahnya disini, Trian bisa lapar 6 kali sehari yang berarti ia akan makan 6 kali sehari juga. Tapi heran, kok gak gemuk-gemuk ya? Pertanyaan klise dari setiap individu yang sedang menjalankan proses diet karena tidak puas dengan postur tubuhnya.

Sekitar 4 tahun lalu -atau mungkin lebih, gue tidak paham jelas, ketika gue menemukan sebuah hobi tidak lazim yang sering gue lakukan tanpa sengaja. Memandang dari kejauhan. Dan objek pandangan gue selalu satu dan tidak pernah berubah sejak 4 tahun lalu. Detrian Bhadrika.

Sesederhana seorang Detrian Bhadrika  yang memesan es teh manis dengan es yang lebih banyak dari airnya, sesederhana seorang Detrian Bhadrika yang menghisap rokok yang ia minta dari temannya, sesederhana seorang Detrian Bhadrika yang tidak menggunakan kaus kaki ketika ke kampus, atau sesederhana seorang Detrian Bhadrika yang tersenyum ketika sedang membaca komik One Piece.

Sesederhana itu juga Theala Radista Queensy menemukan kebahagiaannya.

Orang bilang cinta itu buta. Orang bilang jatuh cinta itu sakit.

Tapi gue kenal cinta dengan mata terbuka lebar, sadar sesadar-sadarnya manusia paling sadar di muka bumi, dan gak terjatuh sejengkal pun.

Gue gak jatuh, tapi toh rasanya tetap menohok.

Menurut lo apa yang buat lo bisa membuang waktu lo, kuota di pikiran lo, dan air mata lo untuk seseorang tapi tak pernah kunjung berani untuk membuat dia tahu seberapa banyak yang udah lo kasih ke dia?

NonversationWhere stories live. Discover now