Egone

79.1K 7.3K 3.6K
                                    

Egone

Egoism and Gone

**

Dirga

Kalau gue jadi Trian, gue pasti ngerasa  kalau saat ini, orang yang lagi liatin dia itu kesel banget sama dia. Gue, maksudnya.

Gue sendiripun gak paham kenapa tiba-tiba gue jadi sewot dan pengen skip kelas, ngajak Ela seharian pergi, cabut dari kampus setelah tau kalau ternyata Trian beberapa hari ini sering chat dia. 

Pertanyaan gue, sejak kapan?

Sejak kapan Trian mau repot-repot buka hapenya yang sering dianggurin itu cuma buat bales chat orang? Bukan bales, chat duluan lebih tepatnya.

"Kak Dirga, nanti kalau ada waktu main ke gedung Lingkungan ya Kak, kita ada acara disana."

"Iya, Kak. Kalau Kak Dirga dateng, pasti nanti acara kita rame."

"Kak Dirga ada nomor yang bisa dihubungin gak?

"Kak Dirga?"

"Kak Dirga?"

"Hah iya?" gue baru ngeh dari tadi gue sibuk bongkar-bongkar hape Ela, nge-scroll chat dia sama Trian dari yang paling awal dan gue masih gak abis pikir, sejak kapan Trian yang bahkan gak pernah nongol di Group Chat angkatan dari pertama kali kita masuk, kalau di chat juga balesnya pas udah basi, tiba-tiba bisa bales chat cuma selang 1 sampai 2 menit.

"Kok diem aja Kak dari tadi?"

Gue memaksakan senyum, "Iya, nanti gue dateng kok. Chat gue aja kalo ada apa-apa."

Detrian Bhadrika : udah balik lo?

Detrian Bhadrika : entar sore soto tangkar sabi gak

Sontak senyum gue langsung ngabrit entah kemana waktu liat notif hapenya Ela. Gue langsung pencet passcode hapenya yang gue hafal di luar kepala -tanggal lahir gue, dan waktu gue baca, dia lagi, Trian lagi. Gue sedikit noleh ketika gue mendapati dia lagi sibuk sama hapenya dan ternyata orang yang chat ke hape Ela ini beneran dia.

Tanpa pikir panjang langsung gue bales.

Theala Radista : enak tuh soto tangkar


Mata gue masih fokus sesekali natap Trian yang kayaknya lagi siap-siap bales chat dari gue yang dia kira dari Ela itu. Tanpa menunggu lama, gue langsung bangkit berdiri. Mood gue untuk ikut kelas tiba-tiba ilang.

"Nyet, mau kemana lo?" memang Glendy yang manggil gue, tapi mata gue tetap fokus ke arah Trian. Dan gue yakin seratus persen kalau setelah ini dia akan natap balik ke arah gue. "Ketemu Ela, hapenya kebawa gue."

Binggo.

Gue gak membuang waktu lama untuk berjalan ke arah pintu keluar ketika Trian menatap gue dengan tatapan sama dinginnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue gak membuang waktu lama untuk berjalan ke arah pintu keluar ketika Trian menatap gue dengan tatapan sama dinginnya. Perasaan gue campur aduk; kesel, bingung, bete, kesel, kesel, dan kesel. Gak campur aduk sih kayaknya, karena semuanya hanya perasaan kesel gue dengan bentuk yang berbeda-beda.
Waktu gue udah keluar ruangan dan jalan ogah-ogahan ke Gedung sebelah -gedung Fakultasnya Ela, sebuah suara menghentikan langkah gue, membuat gue membalikkan tubuh karena tau banget siapa orang yang barusan manggil gue.

NonversationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang