Thus

84.1K 7.9K 1.8K
                                    


Thus

Them and Us

Walk with me in the dark
Hold my hand through the park
Don't be scared it'll be alright
Come to bed, turn out the light

Something about you
Makes me wanna try again
I tried to fill the space
Forgive for my mistakes
You just can't be replaced

gnash - u just can't be replaced

**

Trian.

Lo tau betapa bencinya jam 10 malem harus ngebut, dalam kondisi abis makan, tanpa minum? Emosi rasanya, bikin Soto Tangkar lo nyangkut di usus, dan lo mau muntahin lagi tuh Soto, balik ke Sabang terus pesen ulang Sotonya buat di makan lagi.

Ketika dia bilang dia kecelakaan, gue gak ngerti apa yang buat gue langsung melangkahkan kaki gue, ngelepas tanggung jawab gue yang harusnya anterin Thea pulang tadi. Kalo setelah ini Thea gak mau kenal lagi sama gue, gue maklum banget. Dibayangan gue saat itu adalah dia, Keira Mayadina, duduk lemes di jalan dengan muka berdarah-darah, kaki tangan lecet dan tinggal tunggu Ambulans jemput dia.

Tapi ternyata enggak.

Gue melepas helm gue sambil menghela napas panjang, kesel, capek, khawatir.

Bangsat, gak gini lagi.

Dia cuma berdiri di pinggir mobilnya yang gue juga gak ngerti kecelakaan di sebelah mananya, tapi memang mimik wajahnya takut.

"Ian.."

Itu panggilan gue waktu SMA.

"Gak lucu Ra," ujar gue dengan emosi gue yang tertahan.

"Kamu pikir aku bohong? Mobil aku tuh tadi di serempet motor," ujarnya sambil berjalan mendekat dengan Sepatu Wedges hitamnya. Bajunya selalu rapi kayak biasa, dan riasan di mukanya juga selalu rapi sesuai sama gaya pakaiannya.

"Yang harusnya ditolongin motornya, bukan mobil lo. Di mana-mana motor keserempet langsung jatoh."

Sering banget gue gak ngerti pola pikirnya, dan lagi, gue terjebak.

Dan dia yang jebak gue.

"Kalo aku bilang kayak gitu kamu gak bakal dateng kan?"

Gue diem. Iya, gak bakal gue dateng. Gue udah capek, asli gue capek.

"Mau apa lagi sih?" tanya gue. "Nyari-nyari gue juga buat apa?"

"You always said before that you miss me, yet you are acting this way."

"Gue gak ngerti Inggris."

"Kapan sih kamu berubah?"

Kapan gue berubah?

Yang berubah siapa?

"Selama ini aku udah cukup sabar ngadepin kamu. Tapi kamu selalu egois, gak pernah mikir perasaan aku."

"Jangan sampe gue teriak di muka lo," kesabaran gue ampir abis.

"Teriak aja. Bukannya dari dulu kamu selalu teriakin aku?"


Percuma.

Mau usaha kita sebesar apapun.

Lo dan gue.

Trian dan Ira.

Gak bakal pernah bisa balik kayak dulu.


NonversationWhere stories live. Discover now