Shinight

75.4K 7.5K 3.7K
                                    

Shinight

Sunshine and Midnight

Those tears you've been crying over them will serve as water for the wonderful flower you're becoming.
Do your best to give the love you had for them, to yourself.
In time, they will be nothing more than a memory.

- Tumblr

**

Theala

Foto.

Ada banyak hal yang diajarkan foto, entah kepada orang yang mengambil fotonya atau orang yang menjadi objek fotonya. Setiap gue jalan sama sahabat dekat, gue pasti selalu ajak mereka Foto Box. Dibanding foto-foto digital yang akhirnya cuma terperangkap di dalam sebuah benda kecil bernama Memory Card, gue lebih suka bentuk fisik foto kertas, yang bisa gue tempel di dinding kamar, atau sekedar gue tempel di buku binder kesayangan gue.

Semenjak kuliah, gue baru menyadari kalau sebagian besar hasil Foto Box yang gue punya selalu sama Dirga. Dulu, Dirga pernah sekali bertanya kenapa gue suka banget Foto Box, karena dia pribadi bukan tipikal orang narsis yang selalu masuk ke Foto Box random di Amazon atau Fun World, atau bahkan repot-repot masuk ke CGV Blitz karena ada tempat Foto Box bagus disana. Dirga memang lumayan sering foto, tapi selalu pakai hape.

Dan jawaban gue cuma satu.

Karena memori, sesederhana dan se gak penting apapun itu, gue mau menyimpannya.

Karena memori adalah satu-satunya hal yang menyimpan apa yang terjadi kemarin.

Disaat orang lain banyak menantikan hari esok hanya karena satu hal bernama kesempatan, gue justru berterima kasih karena Tuhan menciptakan kemarin. Karena tanpa kemarin, kita gak akan pernah tau bagaimana caranya membuat hari ini lebih baik. Karena tanpa kemarin, kita akan selalu membuat kesalahan yang sama hari ini tanpa tau benar apa kesalahan yang sudah kita perbuat itu.

Dari sekian banyak foto yang gue simpan di sebuah box kaleng merah berukuran A4, sebagian besarnya terisi wajah orang yang sama ; Gamaliel Audirga Danuandra. Bahkan gue foto dengan Dirga jauh lebih banyak dari gue foto dengan keluarga sendiri. Dan setiap kali gue membuka kotak itu, selalu ada satu foto yang gue ambil dengan kamera Analog gue 4 tahun lalu. Foto dengan objek yang ya... Tidak akan pernah balik menatap ke kamera gue.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue masih ingat kapan gue mengambil gambar itu, ketika ada acara Pentas Seni di Sekolah dan Detrian Bhadrika jadi Koordinator Lapangannya. Semua panitia diharuskan menggunakan pakaian berwarna hitam bebas dan saat itu Trian mengenakan salah satu kaus lengan panjang yang sudah ketiga kali ia pakai untuk acara sekolah. Pertama, waktu pembagian rapor, Kedua, waktu ada acara Club Presentation Contest ketika Masa Orientasi Murid Baru, dan Ketiga, hari itu, hari ketika dia pertama kali pakai Paper Bag coklat yang gue kasih. Not directly giving, but the indirectly one. Gue selalu terganggu setiap kali melihat dia pergi ke sekolah tanpa membawa tas apapun. Hampir semua buku cetaknya dia taruh di loker dan sisanya? Pulpen dan buku tulis selalu dia taruh di kantung celana. Tanpa harus bertanya aja, gue tahu benar Trian gak pernah suka membawa apapun di tangannya.

NonversationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang