Thiling

62.9K 5.9K 5.1K
                                    

THILING
Thinking and Feeling

I always watched over you from afar
Because you seemed like my love

I thought you felt the same way
Although you were looking somewhere else

You're someone whom I can't have
A person I have to forget

My love is getting farther away
I need to let you go
Because it's not me

My Love by Lee Hi

**

Trian.


Pernah sekali gue berpikir gak mungkin yang namanya Gamaliel Audirga Danuandra bisa sedetik aja punya perasaan yang bener-bener sama cewek. Dirga gak pernah punya hubungan yang serius sama satupun cewek yang dia pacarin. Sebrengsek-brengseknya gue, Glendy, atau Ardan yang gak bisa liat cewek bening dikit aja lewat depan kita tanpa kita omongin atau komentarin, kita gak pernah ganti cewek sesering Dirga. Dalam seminggu, cewek yang ada di samping Dirga selalu berubah. Dari awal masuk kampus sampe dia jadi Senior dan di angkat jadi Kompin, mantan dia udah sekitar 20an.

Tapi ada yang berubah dari Dirga semenjak ada sosok cewek dengan wajah sama yang selalu jalan di sampingnya setiap kali dia lagi sendiri.

Entah sebanyak apapun cewek yang Dirga punya, cewek itu seakan-akan tetep berada di sampingnya. Dan keliatan banget... Dirga gak mau ngelepas dia segampang dia ngelepas cewek-cewek sebelumnya.

Gue bukan tipe orang yang suka ikut campur. Hal itu yang jadi alasan kenapa gue gak pernah nanya siapa tuh cewek, darimana asalnya, kok awet banget main sama Dirga. Gue hanya mendengar gosip yang wara-wiri di kampus soal mereka. Dirga gak pernah nyebut cewek itu sebagai pacarnya, tapi dari cara dia memperlakukan cewek itu, semua orang tau dengan jelas kalau buat seorang Dirga, cewek itu bukan cewek biasa. Dia istimewa.

Setiap kali ditanya apakah cewek itu pacar dia atau bukan, Dirga selalu jawab "Dia temen gue."

Bukan gue yang nanya memang. Tapi Glendy dan Ardan. Bahkan cowok yang jarang main sama kita macam Floda, Madre, dan lain-lain aja juga ikutan nanya. Mungkin karena mereka penasaran, apa yang bikin Dirga seolah-olah gak mau lepasin cewek itu segampang dia lepasin -malah mainin cewek-cewek yang lain.

Sampai gue sadar kalau ternyata cewek itu punya sesuatu dalam diri dia yang membuat Dirga gak mau lepasin dia.

Nyaman.

Beberapa kali secara gak langsung waktu gue lagi nongkrong di warung sambil ngopi dan nyebat cuma buat sekedar ngabisin baca komik silat gue, gue sering ngeliat mereka di parkiran. Gue liat gimana Dirga bisa panjang lebar cerita ngalor ngidul sementara cewek di sampingnya itu cuma ngangguk-ngangguk sambil perhatiin dan sesekali senyum.

Iya. Dirga nyaman sama dia.

Gue selalu ngeliat sikap Dirga yang dingin, sok cool, semena-mena, cuek sama cewek lain, tapi untuk yang satu ini, dia seakan-akan bisa jadi diri dia sendiri yang orang lain gak tau.

Cara Dirga liat dia.

Cara Dirga ngomong sama dia.

Cara Dirga memperlakukan dia.

Beda, semuanya beda.



Tapi senyaman-nyamannya Dirga, terlebih karena gue juga cowok dan gue kenal baik siapa Dirga, gue selalu berpikir, mungkin.. Mungkin aja cewek itu cuma kebetulan bisa buat Dirga nyaman.

Hanya sebatas nyaman. Gak lebih.

Karena mau gimanapun, Dirga tetaplah Dirga.

Dia gak akan pernah berhenti di satu cewek.



NonversationWhere stories live. Discover now