Welbye

74.7K 6.3K 4.5K
                                    

WELBYE
Welcome and Goodbye

**

Dirga.

"Cium lo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cium lo."

Hening.
Ini memang gue ngelunjak banget sih.
Tapi keheningan itu semakin membuat gue menggenggam tangannya erat dan menatap matanya penuh arti. Maksudnya bercanda, karena kemudian gue mau pura-pura ketawa buat isengin dia. Tapi kenapa? Kenapa ketika dia menatap gue dengan cara yang berbeda, gue malah betul-betul menginginkannya?

Iya, gue mau cium lo.

"Dirga.."

Jantung gue kayak mau copot waktu dia panggil nama gue seperti itu.

Ini... Kok jadi beneran pengen?

"Ya.. La?" suara gue serak saking nahan napas dari tadi.

Gue pikir malam itu bisa menjadi malam indah lain yang seorang Theala Radista Queensy berikan untuk gue.
Tapi ternyata...

"Pernah tau rasanya digampar gue gak?"

Tinunit.

Zonk.

Bangun, Dir bangun. Tidurnya nanti aja besok di pesawat.

"Hehehehe," gue hanya bisa tertawa bodoh ketika melihat senyumnya yang nyeremin -itupun masih gak ngurangin kecantikannya. In fact, the more she gets angry, the prettier she'll get.

"Canda sayaaang. Serem amat sih," gue menarik hidungnya dan dia menyipitkan mata. "Awas lo macem-macem lagi."

Pupus sudah harapan ngulang tragedi gudang.
Ah, jadi kangen Pak Bubun.

Kecewa awalnya.

Tapi kejadiannya cepet banget waktu itu.

Iya.
Mungkin kurang dari 5 detik.
Gak. Mungkin malah lebih.

Tapi efeknya seumur hidup gue.
Iya.
Waktu Ela tiba-tiba menutup kedua mata gue dengan sebelah tangannya. Dan kemudian,

Ada bibir yang menempel di pipi gue.


Iya.

Dia cium pipi gue.

Ela.
Cium.
Pipi.
Gue.

Bukan cuma jantung, kayaknya seluruh sel di tubuh gue ikutan berhenti berfungsi dan gue hanya bisa diam, berpikir berulang kali kalau ini bukan mimpi sebelum akhirnya membuka mata dan menatap Ela yang hanya duduk dengan tampang datarnya seolah gak terjadi apa-apa.

La, seriously? You just took my breath away and now you're having that face?

"Anggep aja wujud terima kasih gue karena lo udah mau jadi temen gue selama ini."

Gue masih gak bergerak se-milisentipun.

Kemudian dia bangkit berdiri, mengacak-acak rambut gue lembut dan gue hanya berkedip beberapa kali, berdoa supaya kejadian itu terulang lagi.

NonversationWhere stories live. Discover now