9. Laki-laki dan Egonya

195K 13.4K 1.3K
                                    

Bagian Sembilan

"Apa yang lebih sakit daripada jatuh dari tangga? Jawabannya adalah jatuh cinta pada orang yang nggak bakal bales cinta kita. Itu lebih sakit."

Pesta ulang tahun Nesya yang ke enam belas tahun digelar di sebuah café terkenal di Palembang, tema yang diusung dengan tema formal. Tamu yang diundang kebanyakan untuk laki-laki memakai tuxedo sedangkan perempuan memakai gaun.

Reina telah sampai di pesta ulang tahun Nesya, ia memakai gaun bewarna bitu tua tanpa lengan.

Reina telah sampai di pesta ulang tahun Nesya, ia memakai gaun bewarna bitu tua tanpa lengan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika Reina masuk ke dalam pesta, hal pertama yang ia lakukan adalah menyapa Nesya. Reina sudah telat saat itu sehingga ia ketinggalan acara utama dalam perayaan ulang tahun, acara potong kue dan tiup lilin.

"Sya, Maaf ya gue telat," kata Reina sembari memeluk Nesya yang sangat kelihatan cantik malam itu.

Nesya membalas pelukan dari Reina yang dari kecil sudah ia anggap sebagai kakak perempuannya.

"Nggak apa kali Kak," balasnya.

"Selamat ulang tahun ya Sya."

Mereka berpelukan cukup lama, saat melepaskannya Reina segera memberikan Nesya sebuah kado yang memang sudah ia persiapkan dari jauh hari. "Makasih Kak," kata Nesya.

Reina mengangguk lalu melihat teman-teman Nesya datang bergerombol sambil mengucapkan selamat kepada Nesya, Reina memutuskan untuk beranjak pergi setelah sempat mengatakan selamat ulang tahun untuk yang ketiga kalinya, karena sebenarnya ucapan selamat ulang tahun untuk Nesya yang pertama kali sudah ia ucapkan tadi pagi lewat chat. Jadi terhitung, ia sudah tiga kali mengucapkan selamat ulang tahun.

Musik yang menghentak-hentak membuat seisi café itu benar-benar riuh. Kalau boleh jujur, Reina sebenarnya tidak terlalu suka dengan keadaan ramai seperti ini, hanya karena menghargai Nesya saja ia datang ke acara seperti ini.

Sebenarnya, ia paling malas. Reina lebih suka menghabiskan waktunya untuk duduk di meja belajar kamarnya sambil membaca buku-buku biologi. Ah Reina jadi rindu buku-buku biologinya.

Reina lalu melangkah meninggalkan Nesya untuk bersama teman-temannya. Ia melangkah menuju mini bar untuk mengambil minum, ia haus. Orange juice menjadi pilihan Reina, ia mencoba untuk meneguk habis minumannya itu. Dan tinggal berapa kali tegukan, mendadak suara teguran dari sebelahnya membuat Reina hampir tersedak.

"Reina!"

Reina menoleh untuk menemukan Gatra sedang mencoba duduk di sebelahnya. Laki-laki itu memakai sebuah jas bewarna cream yang dinaikan sebatas siku, Gatra memadupadankan jas tersebut dengan sebuah kaus bewarna hitam.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Flesh OutWhere stories live. Discover now