19. Rasa Takut

72.1K 7.4K 704
                                    

Bagian Sembilan Belas

Apa yang sebenarnya sederhana tapi sulit untuk dilakukan? Jujur dengan perasaan sendiri (Bellazmr's Quote.)

-Flesh Out-

Bola melambung tinggi akibat tendangan yang baru saja dilakukan oleh kipper, lantas bola berhenti pada pemain yang satu tim dengan kipper yang melakukan tendangan. Bola ditendang ke sana-sini dan selama itu Frans hanya menyaksikannya lewat bangku penonton.

Setelah tadi jam empat sore, Frans mengantar Reina pulang ke rumah. Pukul tujuh malam, Frans pergi ke United Futsal. Tempat penyewaan futsal indoor yang memang sudah menjadi tempat langganan tim futsalnya saat bermain futsal.

Kini jam sudah memasuki pukul delapan malam, hari ini mereka menyewa tempat selama empat jam. Total waktu, mereka akan selesai pukul sebelas malam. Berhubung kebanyakan anak futsal jomblo dan malam ini adalah malam minggu, karena itu mereka menghabiskan waktu selama itu untuk bermain futsal. Toh nggak ada yang nyariin selain emak di rumah.

Sejak sepuluh menit yang lalu, Frans memilih duduk di pinggir lapangan karena badannya agak lelah malam ini. Frans juga gagal paham mengapa malam ini ia lesu sekali padahal biasanya ia paling bersemangat.

Frans menjulurkan kakinya lurus ke depan, punggungnya bersandar pada sandaran kursi panjang. Tangannya yang memegang handuk kecil mengusap-usap keringat yang menyucur pada dahinya.

Untung saja malam ini bunda dan ayahnya keluar kota untuk menghadiri acara lamaran Kak Freno, jadi ia tidak akan mendapat omelan panjang dari bunda karena terlalu lama bermain futsal. Sebenarnya meskipun begitu, Frans sudah meminta izin duluan kepada ayahnya tentang masalah ia akan bermain futsal hingga larut malam. Ayahnya sih mengizinkan saja, karena menurut ayahnya Frans adalah anak muda yang sedang mencari kebahagian. Ah Frans beruntung sekali punya ayah seperti ayahnya.

Sambil menonton futsal, Frans memilih mengecek notifikasi handphonenya. Snapgram yang baru saja ia buat saat memulai latihan futsal tadi sudah dilihat hampir 300 orang, Frans melihat ada notifikasi yang mengirim pesan lewat snapgramnya tadi. Namun Frans mengabaikannya, ia malah tertarik untuk mengirim chat kepada Reina.

Frans : Nana

Frans menunggu chat tersebut dibalas, tak sampai dua menit balasannya tiba. Senyum Frans merekah segera.

Reina : Hm. Nana paan?

Frans : Panggilan sayang gitu, kan biar ada bedanya.

Reina : Gaje.

Frans : Huhu, jahat amat. Kangen.

Reina : Paan?

Frans : Gue kangen.

Reina : O

Frans : Gitu amat, btw gue lagi main futsal nih.

Reina : Syp?

Frans : Gue ,di United Futsal.

Reina : Yg nny.

Frans : Ih jahat, gue sumpahin lo bakalan kangen kalau gue nggak ngechat.

Reina : O aza.

Frans : Alay. Di rumah sendirian?

Reina : Y.

Frans : Ya Tuhan, sabarkanlah hamba untuk tidak mengutuk Nana menjadi ikan pesut. Singkat amat sih, yang panjang dikit kenapa.

Reina : panjanggggggggggggggggggggggggggg dikittttttttttttttttttt

Flesh OutOnde as histórias ganham vida. Descobre agora