Bab 16 - Siapa Dia?

9.2K 888 30
                                    


Bab 16 – Siapa Dia?

-Author POV-

"Ada apa di sana?" tanya Lucita kepo pada Rian yang kembali masuk ke dalam mobil, ia kembali duduk dengan tenang di samping Rian.

"Ada kecelakaan, tapi korbannya sudah di bawa ke rumah sakit kok ..." jawab Rian menyalakan mobilnya dan mulai melaju karena jalanan sudah kembali lancar. "Kamu lapar?" tanya Rian disela-sela perjalanan.

"Hihihi ... makan di rumah aja deh, kasian nanti kamu bangkrut traktir saya mulu" ujar Lucita tersenyum simpul, "Atau ... nanti kamu sekalian mampir ya ke rumah, mama pinter banget bikin kue loh ..." Lucita mengedipkan sebelah matanya. Rian mengangguk setuju sambil tersenyum pada Lucita.

Setelah melewati perjalan yang cukup melelahkan, akhirnya mobil Rian sampai juga di depan rumah Lucita, dari dalam mobil terlihat mama Lucita tengah menyiram bunga di halaman. "Turun dulu yuk!" ajak Lucita pada Rian.

"Saya malu" ucap Rian membuat Lucita kegelian melihatnya.

"Seandainya saja masyarakat tau sikap asli polisi seperti ini mungkin mereka muak" goda Lucita membuka pintu mobil Rian. "Buruan! Mama udah liat ke arah sini loh!" Lucita menakut-nakuti Rian yang segera terburu-buru turun dari dalam mobil dan mengekori.

"Mama ..." teriak Lucita mencium pipi sang mama. "Kenalin ini Rian" Lucita menarik tangan Rian.

Rian mencium tangan mama Lucita, "Mama udah kenal kok, iya gak nak Rian?" ucap Mama dengan wajah menggoda membuat Rian malu. "Masuk dulu yuk!" ajak mama dan Rian mengikuti ucapannya sedangkan Lucita kini melirik ke arah mobil Rian.

"Kaya ada orang tadi?" gumam Lucita mengerak-gerakan kepalanya. "Oh tidak! Jangan mulai lagi!!" ia berlari masuk ke dalam rumah.

Rian duduk di sofa ruang tamu, matanya memandang sekeliling ruangan yang dipenuhi oleh pajangan foto-foto Lucita dari mulai dia kecil hingga besar. Mata Rian terhenti pada vas bunga di samping sofa, di sana banyak sekali mawar merah dari yang masih segar sampai ada beberapa yang sudah layu.

"Hey, liatin apa?" tanya Lucita menyimpan satu tangkai bunga mawar di vas yang tengah Rian perhatikan sejak tadi. Lucitapun duduk di samping Rian.

"Itu bunga dari siapa? Banyak banget?" tanya Rian ingin tahu, entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

Lucita melirik vas bunga itu, ia tersenyum. "Oh bunga ini? Entahlah ... setiap siaran pasti ada yang menitipkan setangkai bunga kadang ada coklat juga" ucap Lucita diangguk Rian yang hanya mengangguk mengerti. "Mungkin dia fans ratu baper" kekeh Lucita.

"Kebetulan banget Tante baru bikin kue, Rian belum cobakan?" suara mama Lucita terdengar sangat nyaring, ia berjalan sambil membawa nampan yang berisi minuman dan kue buatannya sendiri. "Nih coba dulu" ucap mama memberikan sepotong Rainbow cake pada Rian.

"Terima kasih Tante, saya jadi ngerepotin" ucap Rian malu-malu, ia mulai menyuapkan kue ke dalam mulutnya.

Lucita hanya memutar bola mata melihat tingkah mamanya pada Rian, ini bukan sekali dua kalinya dia bersikap manis pada pria yang datang ke rumah seolah-olah mama ingin segera Lucita mempunyai pasangan hidup.

'Itu siapa?' tanya Lucita dalam hati melihat ke arah luar pagar.

"Kenapa Luci?" tanya Rian yang melihat gerak-gerik aneh Lucita.

IMPOSSIBLEWhere stories live. Discover now