2

374K 18.6K 1.2K
                                    

DIMOHON UNTUK TYDAC MENEBAR VIRUS SPOILER BAGI TEMAN-TEMAN YANG SUDAH BACA YA.

☺☺☺

---

Adeeva mengucek matanya pelan, mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum benar-benar terbuka. Kamar yang asing ... begitulah kata yang ia ucapkan ketika kesadarannya telah terkumpul sepenuhnya. Adeeva merenggangkan otot-ototnya sebelum ia beranjak dari tempat tidur.

Keningnya berkerut. "Di mana sih gue?"

Tetapi kemudian, ia menepuk keningnya pelan. "BEGO!"

Setelah mengingat jika ia sedang berada, atau lebih tepatnya akan tinggal disini dalam waktu yang cukup lama atau bahkan selamanya, Adeeva beranjak untuk mandi.

Arga mengetuk pintu kamar Adeeva dengan pelan, ia bermaksud untuk mengambil dasi yang ia simpan di laci meja belajarnya. Namun, entah sudah berapa kali ia mengetuk, pintunya masih belum terbuka juga.

"Ya kali tuh anak masih tidur," gerutunya.

Akhirnya, dengan sedikit mengabaikan kesopanan, Arga masuk ke dalam kamar Deeva. Begitu ia masuk, pintu kamar mandi terbuka menampilkan Adeeva yang memakai handuk putih yang hanya menutupi dada sampai setengah pahanya.

"Aaaaaaaaaaa!!!" Adeeva menjerit begitu ia melihat sosok lelaki yang berada di kamarnya.

Namun, bukan merasa kaget atau apa ... Arga malah terlihat santai mencari dasi abu miliknya.

"Ngapain lo disini? Pergi sana! Jangan-jangan lo mau ngintipin gue ya."

"Gue mau nyari dasi."

"Dasi?"

Arga mengangguk. "Biasanya gue simpen di laci ini, tetapi sekarang gak ada. Lo ada lihat?" tanya Arga masih dengan pandangan menatap beberapa benda yang ada di laci meja yang sedang di bukanya.

"Yang abu?"

Arga mengangguk mengiyakan.

"Oh, kalau yang itu gue masukin ke tempat cucian di dapur. Habisnya kucel banget," jawabnya dengan enteng membuat gerakan tangan Arga yang semula mengobrak-abrik isi laci pun terhenti.

"APA?!"

"Lo cari di mesin cuci deh, kalau gak salah semalem gue ngeringin cucian."

"Udah lo cuci?"

Adeeva mengangguk meski tak akan terlihat oleh Arga karena posisinya membelakangi Deeva.

"Oke, thanks!" seru Arga sambil berlalu.

Adeeva menghembuskan napasnya dengan kasar. "Oh My God tubuh gue!!!"

---

"Nanti pulang tungguin gue. Gue ada kumpulan bentar sama anak-anak futsal," pesan Arga begitu mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Lama?"

"Bentar."

"Gue pulang naik ojek online aja deh kalau gitu."

"Gak, lo harus tungguin gue."

"Kenapa sih ah? Lo ribet banget deh, sumpah!"

"Pokoknya lo harus pulang bareng gue, gak mau tahu! Turun sana," ucap Arga membuat Adeeva kesal setengah mati.

"Mimpi apa gue semalem?"

Adeeva tak berhenti menggerutu di sela perjalanan menuju kelasnya.

---

Adeeva dan ArgaWhere stories live. Discover now