34

287K 16.9K 447
                                    


Makasih buat yang udah klik bintang di pojok kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih buat yang udah klik bintang di pojok kirinya....
Makasih juga buat yang udah berkomen ria, sungguh aku terhibur syekaleeeee😍😍😍
Yang baru pertama kali komen, makasih juga lho ... akhirnya😍😍😍
Dan tak lupa, buat semua pembaca setia Arga, pecinta Arga terutama wkakakakakka

Pokoknya, makasih untuk antusias kalian! Baru beberapa jam yang lalu padahal =))

Happy reading!

---

Deeva menggeliat dalam tidurnya. "Ngggghhh."

Begitu dia akan bangun, tangan seseorang yang memenjarakan tubuhnya membuat Deeva mengurungkan niatnya. Deeva menepuk pipi suaminya dengan pelan. "Ga, bangun."

Dia berdecak begitu Arga susah untuk dibangunkan. Sebenarnya, dia cukup terkejut mendapati dirinya sedang tidur di pelukan suaminya, apalagi mereka tidur di sofa. Bahkan dengan kondisi televisi yang masih menyala. Arga ini memang benar-benar.

Semalam, Arga ngotot tak memperbolehkan Deeva beranjak untuk tidur. Dia memaksa Deeva untuk menemaninya mengerjakan tugasnya hingga selesai. Seingatnya, dia tidur dengan posisi duduk dengan Arga yang memeluknya dengan sebelah tangan karena satu tangan Arga lagi dipergunakan untuk mengetik tugasnya.

Mengingat kejadian semalam, membuat pipinya mendadak kepanasan. Dia jadi malu sendiri, apalagi dia telah menyatakan perasaannya pada sang suami. Untungnya respon Arga baik, sehingga dia tidak merasa malu sekali.

"Arga, bangun. Udah siang ini Ga."

Kini Deeva menepuk pelan lengan suaminya. Tetapi si empunya masih bergeming, tak ada tanda-tanda jika Arga sudah bangun dari tidurnya.

"Gue dorong nih," ancam Deeva membuat Arga yang sebelumnya malah mempererat pelukannya kini membuka matanya. "Ngantuk."

"Lepasin dulu, ntar lo tidur lagi deh kalo udah subuhan."

Arga mengucek matanya pelan. Posisi mereka yang berhadapan membuat Deeva melihat dengan jelas wajah tampan suaminya. Apalagi tubuh mereka nyaris bersentuhan, ya di karenakan sofa ini sempit dan tubuh Arga yang tidak bisa dibilang kecil.

Deeva mendongak, masih menatap wajah Arga yang kini balik menatapnya.

"Morning," ucap Arga dengan muka bantalnya.

"Iya, udah tau pagi masih molor ah. Bangun-bangun! Lepas ini." Deeva berucap seraya mengguncangkan tubuhnya.

Arga mendengkus. "Dijawab dulu kali. Ini orang, bukan koran," balas Arga yang kini sudah mendudukan bokongnya di karpet, membelakangi istrinya yang masih berbaring menyamping di sofa.

"Lihat handphone gue nggak, Ga?" tanya Deeva dengan acuh, tanpa mau repot merespon dumelan suaminya.

"Emang kamu naro di mana semalem?"

Adeeva dan ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang