21

311K 14K 297
                                    

Ditunggu vote sama commentnya ya!

---

Arga memerhatikan Adeeva yang baru saja keluar dari kamarnya. Dilihatnya sang istri yang sudah berpenampilan rapi. Kali ini, Adeeva memakai sweater berwarna cream yang dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam yang terlihat pas di kaki jenjangnya. Tak lupa tas hitam yang tersampir di bahu kirinya, mempermanis penampilannya. Arga merasa, jika akhir-akhir ini ... Adeeva selalu terlihat perfect di matanya.

 Adeeva selalu terlihat perfect di matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ke mana?"

Adeeva menoleh. "Oh, gue mau ke toko buku."

Hari ini adalah hari minggu, dan Adeeva akan pergi ke toko buku. Menghabiskan hari liburnya untuk berjalan-jalan, meskipun sendiri.

Semenjak menikah, Adeeva memang lebih sering menghabiskan hari liburnya di apartemen. Ia tak mempunyai cukup waktu untuk sekedar nongkrong cantik di kafe. Apalagi rutinitasnya kini sudah seperti ibu rumah tangga saja, ditambah dia yang masih harus mengerjakan tugas sekolahnya ... dan mengerjakan itu semua membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.

Tetapi hari ini, ia tetap akan pergi. Ia butuh penyegaran untuk menyegarkan hati dan pikirannya. Melupakan sejenak tentang cucian yang hari ini menumpuk, melupakan tugas sekolahnya yang semakin hari semakin membeludak.

"Ngapain?"

Adeeva menaikan sebelah alisnya. "Ya kali lo gak tahu kalo ke toko buku ngapain?"

Arga berdecak. "Maksud gue bukan gitu...."

"I know," potong Deeva. "Gue mau beli novel baru," tambahnya sambil memperlihatkan layar ponselnya yang menampilkan gambar novel yang dicarinya.

"Ya kali mau beli bekas," balas Arga, meniru gaya bicara istrinya.

Adeeva mencebikan bibirnya. "Gak kreatif deh kata-kata lo."

Arga mengangkat bahunya acuh. Jika istrinya saja bisa, mengapa ia tidak? Ya, terkadang Arga kekanakan seperti itu.

Ketika Deeva hendak memakai sepatu, Arga berucap, "Pergi sendiri?"

Adeeva mengangguk. "Nasib, mb...." Adeeva menghentikan ucapannya kala menyadari tatapan tajam suaminya. Ia lupa, jika kini statusnya adalah seorang istri dari lelaki yang sedang berdiri di depannya.

"Ya," jawab Adeeva akhirnya.

"Biar gue anter."

"Gak usah," tolak Deeva dengan cepat. Untuk kali ini saja, ia ingin menghabiskan waktunya sendiri.

Adeeva dan ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang