Masih ada yang nungguin nggak ya? Seberapa banyak? 😊
Kalian yang baca, asal kota mana aja nih?
---
Arga sedang duduk di taman sekolah dekat perpustakan, kali ini ia menghabiskan jam istirahatnya dengan membaca buku yang telah ia pinjam sebelumnya dari perpustakaan. Suara derap langkah membuat Arga menghentikan kegiatan membacanya. Dilihatnya, Chelsea yang sedang tersenyum sambil berjalan ke arahnya. Di tangannya terdapat dua botol minuman kaleng.
"Nih," ucapnya sambil melemparkan satu buah minuman yang dibawanya.
"Thanks," balas Arga yang hanya direspon dengan anggukan kepala oleh si pemberi.
"Gue mau curhat Ga." Chelsea menempatkan bokongnya tepat di samping Arga. Arga yang sedang menegak minumannya pun menoleh. "Apaan?"
Chelsea tampak berpikir. "Eum ... gue bingung mau jelasin dari mana ya?" tanyanya sambil memamerkan gigi putihnya.
Arga mendengkus. "Mana gue tau."
"Yeee ... dengerin ya!" ucapnya dengan antusias.
Arga mengangguk sambil kembali membuka buku yang sebelumnya telah ia tutup.
"Ih Arga! Dengerin dulu deh, ini penting."
Arga menghela napas. "Hm."
"Nyokap gue mau nikah."
Arga menoleh kepada gadis yang sedang duduk di sampingnya yang sedang menunduk menatap sepatunya.
"Terus?"
"Lo tau kan, kalau sebelumnya gue pernah bilang sama elo kalau gue gak bakalan ngizinin Mama buat nikah lagi."
Arga mengangguk. "Yaps."
"Tapi sekarang...."
"Lo berubah pikiran?" Arga memotong ucapan Chelsea.
Chelsea mengangkat bahunya acuh. "Maybe."
"Siapa?"
Chelsea berdehem, "Eum ... lo tahu kan pria yang lo temui beberapa saat lalu di rumah gue, yang gue panggil Papah."
"Ya."
"Nah dia orangnya."
Arga mendengkus, bagaimana bisa....
"Sebelumnya gue emang ya ... gak ngizinin Papah buat deketin nyokap gue. Tapi yang gue lihat sama rasakan, Papah itu bener-bener sayang sama gue, sama nyokap gue juga."
"Lo ragu?"
Chelsea menggeleng dengan mantap. "Gak, gak sama sekali. Cuma, gue punya berita baru lagi yang bener-bener bikin gue bingung."
"Apaan?"
"Papah punya anak katanya."
"Terus?"
YOU ARE READING
Adeeva dan Arga
RomanceAdeeva dan Arga, dua anak manusia yang terjebak dalam satu ikatan bernama pernikahan. Perjodohan, itulah yang menjadi awalnya. Sama sekali belum mengenal, tentu saja membuat keduanya merasa amat canggung. Apalagi setelahnya, mereka hidup di bawah at...