let her borrow his sweater

1K 99 31
                                    

kantin jurusan sore itu tidak seramai saat di siang hari. maklum saja, sebagian mahasiswa yang memiliki jadwal kelas sore tentunya sudah memasuki kelasnya masing-masing. tersisa hanbin, dahyun serta beberapa mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kelas pagi dan memilih untuk mengisi perut mereka yang kelaparan di kantin, sebelum memutuskan untuk meninggalkan fakultas.

kim hanbin sudah memesan seporsi nasi berikut masakan rumahan, juga sepiring gado-gado kesukaan kim dahyun kepada bibi kantin. sembari menunggu pesanan mereka diantar, sepasang kekasih itu pun memulai sebuah konversasi ringan seperti menanyakan bagaimana kelas mereka tadi, atau menceritakan sesuatu yang menurut mereka lucu dan pantas untuk dibagikan agar keduanya bisa tertawa lepas.

“gila sih, bin, pak bambang di sepanjang jam pertama tadi irit banget ngomongnya. terus pas ditanya sama wooseok doi kenapa, eh jawabnya beneran nggak diduga!” seru dahyun, menggebu.

hanbin yang mendengarnya jadi merasa penasaran, lalu meledaklah tawanya tatkala dahyun melanjutkan, “pak bambang ternyata lagi sakit gigi!” lantas menyusul tawa bersama kekasihnya.

perbincangan mereka diiringi tawa yang terdengar renyah tersebut tentunya menyita perhatian mahasiswa lainnya meski sesaat, tetapi itu sama sekali tidak mengganggu. sebagian kecil dari mereka pun ada yang ikut tertawa saat tak sengaja mendengar cerita dahyun kepada hanbin.

begitu pesanan keduanya datang, mereka segera menyantapnya tanpa menghentikan kegiatan obrolan mereka, sampai makanan yang tersaji tandas. hanbin akhirnya membayar makanan mereka, mengajak dahyun pergi meninggalkan kantin menuju parkiran motor untuk mengantarnya pulang ke indekos.

angin sore tak pelak menerpa tubuh keduanya. cuaca yang menurut mereka terasa dingin, membuat hanbin berinisiatif melepaskan sweter yang dikenakannya dan langsung memakaikannya ke tubuh mungil dahyun.

“kok...?” dahyun keheranan, tetapi dia membiarkan hanbin memakaikan sweter itu ke tubuhnya dengan benar, selagi mereka berada tepat di samping motor hanbin.

“dingin, day. nanti kamu sakit kalo pulang naik motor dalam keadaan berangin gini,” respons hanbin, menepuk-nepuk puncak kepala kekasihnya sambil tersenyum manis.

dahyun lantas menyengir lebar, mengangguk beberapa kali yang tampak menggemaskan di mata hanbin, hingga hanbin tidak kuasa menahan diri untuk tidak mencubit sepasang pipi gadis tembam itu.

“pulang sekarang apa mau mampir beli es krim dulu?” tanya hanbin sembari menyodorkan helm cadangannya kepada dahyun.

“pulang ajalah, bin. aku lumayan capek, mau istirahat dulu sebelum mulai nugas,” jawab dahyun, memakai helmnya, sementara hanbin melakukan hal serupa lalu menaiki motornya dan menyalakan mesinnya.

“siaap,” hanbin menanggapi, menunggu dahyun menaiki jok belakangnya kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang hanbin. sebab dahyun tahu, hanbin tidak akan melajukan motornya bila dahyun tidak memeluknya seperti itu. “kamu nugasnya jangan kelamaan, ya. jangan banyak begadang juga. lihat tuh, mata kamu udah nyaingin matanya panda,” hanbin menyuarakan perhatiannya sekaligus meledek kekasihnya itu.

dahyun menepuk bahu hanbin sekeras mungkin, menyebabkan hanbin meringis kesakitan. “suka nggak ngaca, ya, kamu!” tukasnya. “coba lihat sana ke kaca spion, seberapa nyereminnya kantung mata kamu gara-gara main game bareng daniel sama june ampe subuh hari!”

hanbin tidak menjawab. kalau dahyun sudah menunjukkan emosinya, maka hanbin akan memilih diam, membiarkan dahyun terus mengoarkan amarahnya sampai merasa lega.

perjalanan mereka menuju indekos dahyun tetap diwarnai dengan banyak candaan berujung tawa yang pecah selagi mengarungi jalan raya yang cukup padat, seolah lupa pada perdebatan mereka sebelumnya saat masih berada di parkiran tadi.

angin sore yang menerpa mereka tanpa ampun membuat keduanya merasa dingin. apalagi hanbin yang hanya memakai kaos hitam lengan pendek, tanpa sweter yang sebelumnya ia pakai. menyadarinya, dahyun semakin mengeratkan pelukan, menyandarkan dagunya di bahu hanbin hingga lambat laun, hanbin tidak lagi merasa terlalu kedinginan karena tindakan dahyun sedikit banyak mampu menyalurkan kehangatan kepadanya.

kim hanbin | ft. kim dahyunWhere stories live. Discover now