pay for dinner

263 54 129
                                    

guys, mau kasih tahu aja kalo bagian ini agak panjang dibandingkan bagian-bagian sebelumnya. nggak apa-apa, kan? 😂😂😂😂

---oOo---

semalam, dahyun menelepon hanbin di saat pemuda kim itu baru saja membersihkan diri dan mengenakan kaus lengan pendek serta celana training selututnya. padahal mereka baru saja bertemu siang tadi, menghabiskan waktu bersama, lalu berpisah saat sore hari menyapa, tapi mungkin saja, bukan, si gadis kim sudah mulai merasa rindu kepadanya? entahlah, tetapi untuk beberapa alasan yang hanbin pendam dalam dadanya, ia menyukai hal ini. sebab, intensitas dahyun yang menghubunginya lebih dulu adalah tergolong langka dan patut hanbin abadikan dalam riwayat panggilan masuknya yang tidak akan ia hapus; khusus untuk dahyun seorang.

hanbin baru akan menyapa indra pendengar dahyun dengan suaranya yang semanis permen kapas, juga diiringi senyuman secerah mentari pagi yang tidak bisa dilihat langsung oleh si gadis, tatkala dahyun yang menyambar pembicaraan lebih dulu dengan nada menggebu; sarat akan emosi yang meluap-luap serta kekecewaan yang timbul tanpa hanbin ketahui apa penyebabnya, “hanbin! berat badanku naik!”

itu adalah kalimat pertama yang menghiasi percakapan via telepon mereka. hanbin mengernyit, mendudukkan diri pada tempat tidur sembari mengusak-usak rambutnya yang lembap sehabis keramas. “terus kenapa, day?” tanyanya, bingung. karena memang hanbin benar-benar bingung harus menanggapi ucapan dahyun seperti apa. takut salah bicara. pikirnya.

“ih!” dahyun mendengkus kesal. “ya aku nggak suka, lah! pipiku jadi makin kelihatan tembamnya, tahu!” tukas gadis itu; kadar kegalakannya naik dua tingkat.

“lho, kok, nggak suka?” hanbin berusaha menahan diri agar tidak mengudarakan tawanya.

bahaya bila dahyun sampai mendengar tawa tertahannya, kemudian beranggapan bahwa hanbin sedang bersopan diri untuk tidak menertawakan sesuatu yang sudah pasti menjadi hal paling sensitif dan memuakkan bagi perempuan kebanyakan, tetapi hanbin sulit mengendalikannya. padahal hanbin tidak bermaksud begitu. ia hanya membayangkan bagaimana rupa dahyun berpipi tembam dalam benaknya. dahyun pasti akan terlihat sangat menggemaskan, apalagi jika hanbin bermain-main dengan kedua pipi putihnya itu.

“gila, sih! aku lelet banget buat nyadar kalo badanku jadi agak gemukan akhir-akhir ini! huh, gara-gara kebanyakan makan nih, barengan eunseo sama sinbi! jadinya begini!” dahyun mengomel sendiri, menyesaki pendengaran hanbin dengan nada bicaranya yang luar biasa masam.

namun, untungnya, hanbin sama sekali tidak merasa keberatan mendengar celotehan bercampur keluh kesah si gadis yang meratapi kenaikan berat badannya yang menurutnya tidak wajar. hanbin suka mendengar dahyun yang banyak berbicara, memperlihatkan beragam ekspresinya yang menyenangkan, juga gerak tubuhnya yang begitu ekspresif; sesuai dengan gaya berbicaranya.

“pokoknya mulai hari ini aku putusin buat diet!” kata dahyun tiba-tiba sehabis waktu belasan menit ia gunakan untuk merecoki hanbin yang betah membungkam bibir.

“diet? buat apa?” barulah kali ini hanbin angkat bicara. “nggak perlu, lah, yang. mau kamu gemukan atau nggak, kamu tetep cantik sama lucu, kok, di mataku,” saran hanbin, lembut. ia masih berusaha mencari cara berbicara yang baik agar dahyun tidak terpancing emosi. maklum saja, sekarang emosinya sedang tidak stabil. salahkan permasalahan berat badan yang mencuat ke permukaan itu sehingga dahyun dibuat uring-uringan karenanya.

“ya ampuuun, hanbiiin! kamu mana ngerasain sih, susahnya jadi cewek yang dikit-dikit kesel kalo bicarain masalah berat badan?!” sungut gadis itu.

hanbin, seperti biasanya, mudah membayangkan bagaimana mimik wajah dahyun saat berujar demikian.

hanbin lantas mengudarakan tawa ringan guna mencairkan suasana yang menurutnya mulai menegang. “begini, sayang. aku nggak ada maksud apa-apa, apalagi bermaksud buat ngejek kamu, blablabla. aku cuma menyampaikan pendapat jujurku ke kamu,” jelasnya lebih terperinci. “aku nggak masalah kamu mau gendutan atau gimana―asal jangan makin kurus aja, karena aku tetep sayang sama kamu. malah, kalo pipimu tembam, aku jadi makin asyik uyel-uyel pipi kamu.” hanbin terkekeh di akhir kata.

kim hanbin | ft. kim dahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang