bite his lower lip

313 59 97
                                    

fakultas dahyun saat ini sedang mengadakan sebuah kompetisi menulis artikel dengan beragam macam hadiah yang akan didapatkan para pemenangnya nanti. dahyun pertama kali mengetahui kompetisi itu lewat bae seungmin―teman satu kelasnya―dua hari yang lalu, sebab seungmin tahu, dahyun sedikit-banyak menyukai dunia kepenulisan semenjak ia membaca cukup banyak artikel tentang kampusnya maupun sekolah sma-nya terdahulu.

setelah dahyun tahu mengenai kompetisi tersebut dan memberitahukannya kepada hanbin, kekasihnya itu tentu saja memberi dukungan secara penuh. hanbin bahkan menemani dahyun untuk mencari bahan-bahan bacaan di berbagai perpustakaan demi menunjang isi dari artikel yang dibuatnya agar terlihat lebih menarik, dan berharap semoga artikelnya keluar sebagai pemenangnya.

seperti sore ini, ketika langit sudah menunjukkan warna jingganya yang cantik dan indah, serta garis-garis awan yang melengkapi pemandangan alam yang tuhan ciptakan.

hanbin, yang baru saja selesai mengikuti kelas sorenya, bergegas mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaket denimnya untuk menghubungi dahyun. gadis itu tadi sempat berkata bahwa jadwal kuliahnya hari ini hanya akan ada kelas pagi hingga sore. jadi, demi memanfaatkan waktu kebersamaan yang ada, hanbin berencana menemani gadisnya pergi menjelajahi perpustakaan kota yang letaknya tidak terlalu jauh dari fakultas mereka.

dahyun menerima sambungan telepon darinya di deringan pertama.

“halo, bin? kelasku baru kelar, nih,” kata dahyun langsung.

hanbin tersenyum cerah. “oke, aku nyamperin kamu sekarang,” sahutnya kemudian.

sambungan pembicaraan mereka selesai. hanbin bergegas menuju ke tempat parkiran mobil setelah sebelumnya ia berpamitan kepada beberapa teman sekelasnya yang masih tersisa sebagian kecil.

tatkala mobilnya sudah sampai di wilayah fakultas dahyun, ia menemukan gadis itu sedang duduk bercengkerama bersama sinbi dan eunseo di tempat pos satpam. hanbin menekan klaksonnya, mengundang atensi ketiga gadis tersebut dan seketika dahyun menyuguhinya senyum semringah.

“seo, bi, gue duluan,” pamit dahyun kepada kedua teman seindekosnya itu.

“lo tuh sebenernya mau ke perpus atau mau nge-date, sih, day?” goda sinbi.

“dua-duanya. haha.” dahyun memukul ringan bahu sinbi. “dadaah!”

dahyun pun melangkah menuju mobil hanbin dan duduk pada kursi penumpang di sampingnya. perjalanan mereka tidak memakan banyak waktu. hanya sekitar sepuluh menit sampai mereka tiba di tempat tujuan.

begitu keduanya memasuki bangunan perpustakaan, dahyun melakukan pemasukan data kartu anggota perpustakaan yang dimilikinya, kemudian mereka kembali berjalan menuju ruang penyimpanan tas dan meletakkannya ke dalam satu loker yang sama.

“artikelmu udah sampai mana, yang?” tanya hanbin, selagi mereka berjalan menuju ruang perpustakaan yang dahyun incar. hanbin melingkarkan tangannya ke bahu gadisnya dan berlagak acuh tak acuh saat beberapa orang menatap ke arah mereka. begitu pun dahyun yang tampak tidak peduli dengan pandangan orang-orang di dalam perpustakaan tersebut.

“baru juga seperempat bagiannya,” jawab dahyun. “lagian, buku yang kemarin kupinjam nggak terlalu komplet. salah aku sendiri nggak ngecek lebih jauh, jadinya kita harus pergi ke perpus lagi. maaf, ya,” sesalnya sambil memajukan bibir bawahnya.

hanbin tertawa kecil menanggapi tingkah menggemaskan gadisnya. “ngapain minta maaf? justru aku seneng kalo harus nemenin kamu ke perpus lagi. rasa kangenku jadi terobati terus.”

“najis alay!” tukas dahyun, tetapi ia ikut tertawa bersama hanbin.

memasuki ruangan perpustakaan besar yang terletak di lantai dua, dahyun segera menuju rak buku pengetahuan yang dicarinya dan memindai sebagian besar buku di sana dengan teliti. hanbin ikut membantunya dari samping, mengambil beberapa buku yang dirasa ada kaitannya dengan artikel yang dibuat dahyun. selesai mengambil buku, mereka mulai menghampiri bangku perpustakaan yang tidak terlalu ramai oleh para pengunjung.

kim hanbin | ft. kim dahyunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora