wrap his arms around her waist

233 54 63
                                    

hanbin dan dahyun rupanya menjadi pasangan terakhir yang datang dalam acara kumpulan yang minhyun gelar malam ini. mereka disambut minhyun dengan hangat. kedua pemuda itu melakukan brofist seperti biasa, berlanjut pada perkenalan antara minhyun dan dahyun diiringi senyuman ramah.

“cewek lu cakep bener, bin,” kata minhyun lugas, membuat hanbin kembali merasakan was-was yang sebelumnya sudah mampu ia usir sejauh mungkin.

padahal ini belum apa-apa. bisik hanbin dalam hati.

“makasih,” jawab dahyun seadanya.

di balik perasaan tak keruan itu, hanbin masih mampu mengumbar senyum lebar dan menanggapi ucapan minhyun sesantai mungkin, “kayak cewek lu nggak cakep aja, min.”

sementara itu, di sisi lain, dahyun kembali berusaha menenangkan hanbin dengan cara mengalungkan tangannya ke lengan kekar hanbin dan mengusapinya perlahan.

“eh iya, yok buruan masuk. semuanya udah pada ngumpul di lantai atas, tapi kun sama ten nggak jadi dateng, ada urusan mendadak. nggak tahu apaan,” beri tahu minhyun sambil berjalan lebih dulu di depan hanbin dan dahyun.

keduanya lantas mengikuti langkah minhyun menuju lantai dua kafe, tempat yang memang dikhususkan bagi para pelanggan yang ingin mengadakan sebuah acara bersama keluarga besar maupun bersama teman-teman.

di sana sudah ada kim sanggyun, choi seungyoon, kim yongguk serta kekasih mereka yang sedang duduk pada kursi sofa; bercengkerama sembari menikmati hidangan makanan serta minuman yang telah minhyun sajikan di atas meja.

kedatangan minhyun berikut hanbin dan dahyun serta merta mengundang atensi mereka sepenuhnya, terlebih kepada sepasang kekasih yang baru datang tersebut. tak pelak, perhatian mereka mengirim sinyal genting ke otak hanbin sehingga membuatnya secara refleks melingkarkan tangannya ke pinggang dahyun, menunjukkan sisi posesifnya di depan semua teman semasa sma-nya.

“widiiiih, hanbin!” yongguk yang pertama bersuara setelah meneliti keduanya dari atas sampai bawah. mereka lantas melakukan brofist, lalu hanbin melakukan hal serupa terhadap teman laki-laki lainnya sambil sesekali berpelukan khas laki-laki.

setelah saling mengenalkan diri; khusus untuk perempuan, serta saling bertukar kabar; bagi para pemuda tersebut, sanggyun bertanya pada hanbin, “cewek lu, bin?”

“iya,” jawab hanbin singkat.

“duduk, bro,” ajak seungyoon, menunjuk sepasang kursi sofa yang masih kosong pada hanbin dan dahyun.

dahyun lagi-lagi merasakan rangkulan posesif di pinggangnya di saat ia dan hanbin menduduki sofa itu. dahyun menoleh menatap hanbin, menunjukkan tatapan bertanya, tetapi hanbin hanya balas menatapnya sepintas sebelum ia mulai bergabung ke dalam obrolan yang sudah dilakukan sedari tadi oleh teman-temannya.

obrolan yang terjadi tidak jauh dari hal-hal seputar peristiwa konyol yang mereka lakukan semasa sma, menertawakan setiap anggota perkumpulan dengan suara menggelegar dan diselingi menyantap camilan di atas meja, lalu tawa mereka kembali pecah; tak terkecuali hanbin.

hanya saja, biarpun hanbin terbawa suasana riuh yang tengah berlangsung, ia masih awas terhadap setiap pergerakan atau curi-curi pandang yang dilakukan teman laki-lakinya kepada dahyun; gadisnya yang turut serta mengudarakan tawa mendengar candaan di sekitarnya.

salah satunya seperti sanggyun. meski sanggyun sedang merangkul bahu mina; kekasihnya, dan membiarkan gadis itu bersandar di bahunya, ia selalu saja menatap ke arah dahyun.

hanbin tidak tahu apakah ini terdengar berlebihan atau tidak, tetapi yang jelas, hanbin tidak suka bagaimana cara sanggyun menatap kekasihnya seperti itu.

kim hanbin | ft. kim dahyunOnde as histórias ganham vida. Descobre agora