call in the middle of the night just to hear her voice

235 50 55
                                    

“bin.”

“hm?”

“malem ini aku sama temen-temen di indekos mau nginep di rumahnya kak nayeon.”

hanbin mengalihkan pandangan dari mangkuk baksonya pada dahyun. “nayeon tuh... kakak kelas kamu pas sma itu, kan?”

dahyun mengangguk membenarkan. “katanya dia kesepian. orang tuanya pergi dinas ke luar kota. makanya dia minta kami buat nemenin di rumah.”

“oooh....” hanbin mengangguk paham. “aku anterin mau, nggak?” tawarnya.

“nggak usaaah.” dahyun tertawa, entah menertawakan apa. “kami berangkat pake mobilnya sinbi. jadi kamu nggak usah repot-repot anterin aku,” sambungnya kemudian.

“hmmm... dasar, ya. mentang-mentang besok free. aku yang pengin ditemenin sama kamu, tapi kamu malah nemenin orang lain.” hanbin mencubit hidung dahyun gemas, sementara gadisnya itu hanya terkekeh geli menanggapinya.

“aku sebenernya udah janjian duluan sama kak nayeon. mm... mungkin sekitar dua hari yang lalu. maaf. hehe.”

“oke. kabarin aku aja kalo ada apa-apa,” ucap hanbin, mengusap ringan puncak kepala dahyun. “oh iya, abis ini aku ada kelas lagi. kamu gimana? balik apa masih ada kelas juga?”

dahyun melirik jam tangannya sepintas, sebelum kembali menyantap soto bandung miliknya. “nggak ada kelas, sih. cuma kayaknya aku bakalan ke perpus dulu. biasa, nyari referensi buat tugas.”

“nggak cape, yang, ngerjain tugas melulu?” tanya hanbin, serius. “sekali-kali kamu jangan terlalu rajin, dong. atau kumpulinnya pas kena deadline aja, kayak waktu kamu lagi sakit itu.”

dahyun pun tanpa asa menyentil kening kekasihnya. hal itu membikin hanbin meringis kecil. “ngumpulin tugas pas deadline itu nggak enak, tahu!”

hanbin tidak berkomentar lagi. ia hanya mengangguk-angguk, menikmati baksonya lagi dan kembali membicarakan hal lain bersama dahyun.

*****

nayeon sebenarnya memiliki banyak sekali teman selama ia berada di universitas. ia bisa saja mengajak teman perempuan di kelasnya untuk menginap di rumahnya, tetapi untuk beberapa alasan, nayeon memilih mengundang dahyun, eunseo serta sinbi daripada mereka.

sebab, mengundang ketiga adik tingkatnya itu membuatnya justru merasa senang. mereka tidak terlalu berisik, tidak terlalu pendiam juga. keempatnya pun mengobrol tanpa adanya kendala seperti memandang nayeon sebagai kakak tingkat mereka, sehingga mereka perlu sedikitnya untuk menunjukkan sopan-santun kepada nayeon.

beruntung nayeon mengenal dahyun lebih dulu semenjak mereka masih memakai seragam putih-abu dan hubungan pertemanan keduanya masih tergolong baik. jadinya nayeon tidak perlu merasa ragu untuk mengajak gadis berkulit seputih susu itu menginap di rumahnya.

acara menginap ini diwarnai dengan beragam kegiatan yang biasanya dilakukan anak perempuan kebanyakan. seperti menonton kaset dvd, bergosip ria, memesan makanan via go-food, membicarakan mengenai laki-laki yang selalu mendekati mereka, dan lain-lain.

“dahyun kayaknya yang paling adem, ya, pacarannya?” celetuk nayeon, mengamati dahyun yang sibuk membuka majalah fesyen milik gadis bergigi kelinci itu.

keempatnya saat ini sedang duduk bersama di atas tempat tidur nayeon. gadis yang paling tua di antara mereka tersebut membiarkan mereka menjelajahi isi kamarnya, meminta kuteks untuk kuku tangan mereka, atau apa pun itu.

“eh?” dahyun mendongak dan mendapati tiga pasang mata mengarah padanya dengan tatapan jenaka.

“bener banget, kak nayeon! gue aja kadang suka ngiri ngelihat dahyun sama hanbin kalo lagi barengan!” seru sinbi seraya menarik-narik pakaian tidur nayeon gemas.

kim hanbin | ft. kim dahyunWhere stories live. Discover now