18| A Million Times Harder

33.1K 5.1K 5.3K
                                    

Update! Do you guys think im delaying update, no aku tepatin janji. Enjoy. Thanks masih stay.

Hey, kamu hantu. Dasar kamu batu. Sudah invisible, keras pula. Coba belajar apresiasi karya siapa pun dan apa pun apalagi sudah baca sampai bab ini. Aparesiasi semampunya. Aku, koch, runa, bakal sedih banyak silent readers.

4k komen for ch. 19 (semampunya aja) aku ga maksa 🥰 Semoga aku bisa edit cepet lagi.

 19 (semampunya aja) aku ga maksa 🥰 Semoga aku bisa edit cepet lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


— — —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



— — —


Singkat cerita, Jaemin menungguku di mobil.

Di sinilah kami sekarang. Aku menemani Jaemin makan di toserba setelah dia mengeluh lapar dan tak bawa uang. Kupikir dia telah meninggalkan kantor polisi sesaat setelah dia keluar.

Tanpa mengatakan apa pun, kuperhatikan wajah Jaemin saat makan mi instan. Dia menghabiskan semangkuk ramen dalam kurun waktu satu menit. Singkat. Seperti manusia gua yang tak tahu bahwa dunia punya aneka makanan lezat. Dia bahkan pernah memecahkan rekor makan kurang dari sepuluh detik. Anehnya, semua makanan itu enggan menjadi lemak dan daging.

"Sekarang ceritakan padaku." Aku menodong, ingin tahu cerita dari sudut pandang Jaemin. Emosi membuatku lupa menanyakan penjelasan dari sisinya.

"Dia yang mulai. Aku cuma pinjam beberapa kursi untuk acara. Tapi tiba-tiba dia melempar temanku dengan bola sampai hidungnya patah. Aku melerainya. Dia menyerangku dengan tinju berkali-kali."

Penjelasan itu langsung membuatku percaya. Luka wajahnya menjadi bukti dan sekecil apa pun perubahannya, aku tahu Jaeminku bukan predator yang haus mangsa. Takkan memukul tanpa alasan.

 Takkan memukul tanpa alasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OcéanorWhere stories live. Discover now