Hey, anak laut! Selamat tiga bulan 😂👻
Makasih masih jadi pembaca océanor. Jangan lupa baca ceritaku yg lainnya.
Aku kasih bonus
— — —"Aku tidak yakin."
Aku mengatakan itu dengan jelas setelah memasang anting terakhir di telinga.
Bayangan wajahku di cermin agak pucat meskipun tubuhku terasa pas dengan gaun kiriman nenek Lucy. Setidaknya penampilanku membantu menutupi kegelisahan rautku.
Terkait gaun, Jeon tidak protes tentang gaunnya, atau jengkal kulitku yang terbuka. Dia sudah mengatakan cantik sebanyak dua kali, dan satu kali lewat bisikan. Tetapi malam ini aku terus berdebat dengan diriku sendiri bahwa tidak seharusnya aku di sini, datang dan berkumpul bersama keluarga Jeon yang lainnya.
"Aku ragu." Sekali lagi aku bicara serupa bisikan dan menunduk memperhatikan ujung sandal ruangan yang belum kulepas sejak keluar dari kamar mandi.
Baru pada saat itulah aku merasakan kehadiran Jeon di belakangku melalui aromanya yang tercium jelas. Dia membuyarkan lamunanku dengan eksistensinya. Kemudian tangan kanannya memeluk bahuku, dan tangan kirinya melilit pinggangku.
Jeon sedikit merendahkan badannya agar pipinya sejajar dengan pipiku sedang dagunya berlabuh di pundakku. Kini aku bisa melihat senyum manis dan kedamaian turut andil di wajahnya.
"Mereka akan senang bertemu denganmu."
"Masalahnya, keluarga ini punya lebih dari satu etnik, Jeon. Mereka tinggal di negara berbeda. Aku takut salah bicara."
"Mereka tahu budaya Korea, mereka semua pandai berbahasa Korea."
Aku menoleh padanya. "Sungguh? Kau tidak katakan ini sebelumnya."
Dia mengangkat sebelah alisnya, berpikir sejenak. "Kau tidak tanya."
Aku sontak membalik badan dalam sekali putar, membuat ia mundur dan mengurai pelukan kami. "Apakah aku harus selalu bertanya sementara kau bisa menjelaskan? Kau tidak katakan padaku tentang semua keluargamu bisa berbahasa Korea."
KAMU SEDANG MEMBACA
Océanor
FanfictionBagaimana jika kau menikah dengan pria yang sulit disentuh meski dia adalah milikmu? • Aku mengalaminya. Aku sedang menjalaninya. Aku menikahi pria yang tidak tersentuh. Sering sekali aku bertanya, mengapa kami tidak bisa melakukan kontak fisik sepe...