CHAPTER 4

18 2 1
                                    

PEMILIK APAPUN YANG DIA MAU

"Gak berenang, Pa? ayo kita balapan, kalahin aku!" kata Fay, membuat Bima yang duduk di tepi kolam renang, tersentak. Fay langsung nyebur ke kolam renang. Bima membuka bajunya dan juga ikut berenang, dua lelaki macho itu mulai berlomba, bercanda, dan tertawa. Walau Bima masih bugar dan kuat, tetap saja Bima tak sekuat Fay lagi. Bima istirahat sejenak dan menepi

"Kenapa Pa, capek ya? Haha..." goda Fay.

"Kamu tuh, badboy! papa ini belum terkalahkan, apalagi sama kamu. Papa hanya berhenti sebentar." Bima tak mau mengaku kalah, Fay terus tertawa. Tawa Fay berhenti saat melihat Dody berjalan ke kolam renang dengan hp ditangannya, sepertinya Dody baru saja menelpon seseorang.

"Hai Bro, ngapain aja lo? sini ikutan berenang!" ajak Fay. Dody hanya tersenyum, lalu duduk di bangku tepi kolam renang Bima mendekatinya, tanpa kelluar dari kolam renang.

"Apa sekarang? gimana tentang mulai bekerja? Apa kalian berubah pikiran lagi? Ingat umur, kalian sudah makin dewasa!" kata Bima. Fay dan Dody saling pandang, lalu tersenyum.

" Apa senyum-senyum? Hah... dasar!" kata Bima kesal, tapi Fay dan Dody sangat tau kalau Bima tak pernah bisa marah sama Fay.

"Iya, Pak. Apa lagi mas Fay, sebentar lagi mungkin Niki minta dikawini ya tuh, kemaren kan minta doa supaya cepat nikah, di tv!" kata Dody tersenyum geli.

"Yang harus nikah duluan tuh, lo atau papa, gue kan yang paling muda!" kata Fay.

"Sibapak nih yang duluan. Oya, yang dulu bergumul di kafe gimana kabarnya, Pak?" tanya Dody. Mereka tertawa, teringat kenakalan mereka dulu.

"Pikirin tuh, diri lo sendiri yang masih aja jomblo!" ejek Bima. Dody tersenyum kecut, Bima dan Dody saling pandang dan tersemyum saat menyadari, bahwa Dody yang biasanya tak banyak bicara, sekarang mulai bercanda. "Eh, coolman tumben pandai becanda...?!"

"Hahaha... tapi lidahnya langsung kegigit tuh!" Fay menertawai Dody yang salah tingkah, dia tak menjawab candaan Fay.

Dody membuka bajunya, lalu menghambur ke kolam renang. Mereka bertiga berenang sambil sesekali mengobrol,dan bercanda. Mereka memang selalu kompak dan saling menyanyangi.

Niki sedang melaksanakan tugasnya sebagai artis. Niki cukup bagus dalam berakting, lawan mainnya kali ini adalah Vindo, lelaki yang diam-diam mencintainya. Tapi Niki tidak tau dan tidak peduli, karna dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Fay. Niki seaakan tak menyadari saat Vindo selalu menunjukkan perhatian pada dirinya.

Break syuting datang juga, Niki dan Vindo segera istirahat di tempat yang sudah disediakan.

"Aku cari makanan dulu ya?!" kata Vindo pada Niki, lalu dia pergi tanpa menunggu jawaban Niki.

Niki segera mengambil hpnya, lalu membuka hpnya dengan antusias, berharap ada panggilan, atau pesan dari Fay. Tapi ternyata tak ada kabar apapun dari Fay. Niki sedikit kecewa, hanya sedikit, karna dia sangat mengenal sifat pacarnya itu yang tak terlalu suka menelpon, dan mengatakan hal yang tidak penting. Tapi Niki merindukan Fay, ingin selalu bersamanya, lelaki tampan, idaman semua wanita itu, benar-banar dicintainya sepenuh hati, walau Niki tak yakin Fay juga mencintainya sebesar cintanya pada Fay.

"Makanan datang...!" kata Vindo, lalu duduk disebelah Niki.

"Makasi ya, kamu baik deh!" kata Niki, sekedar basa-basi.

"Oya, baru tau ya? Kayaknya kehadiranku slama ini gak terlihat ya?! huft! Sedih. Kata Vindo sambil menyiapkan makanan Niki, lalu memberikannya pada Niki.

"Iiihh... jangan lebay gitu ah! Haah lagi sensi ya?!" kata Niki sambil mengambil makanannya.

"Serius aku!" kata Vindo, tapi dia tersenyum. Vindo tak mau terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Niki, karna dia tau betapa Niki sangat mencintai Fay. Diam-diam Vindo memandang Niki yang tak pernah peduli dan tidak pernah memperhatikannya. Terbayang saat dia melihat Fay dengan wanita lain waktu itu.

CINTAWhere stories live. Discover now