CHAPTER 13

5 0 0
                                    

Jam istirat tiba, Dody dan Fay keluar dari ruangannya. Fay segera mendekati Cinta yang sedang bersama Klara.

"Hai Cinta! ketemu lagi," kata Fay. Cinta menoleh ke arah Fay, yang semakin mendekatinya.

"Siang, Pak!" kata Cinta sambil menganggukkan kepala, sejenak tatapan mata beralis tebal dan wajah tampan itu mengusik naluri kewanitaan Cinta. "Dia tau namaku?" kata Cinta dalam hati.

"Dia kenal sama Cinta? Mungkin tadi dia cari tau tentang Cinta?" kata hati Klara.

"Aku Fay," kata Fay sambil mengulurkan tangannya, mereka bersalaman. Beberapa karyawan memeperhatikan Fay dan Cinta.

"Suaranya seksi... laki banget, ya?!" bisik seorang karyawan pada yang lain.

Fay menggenggam tangan Cinta sesat, tapi dia merasa sangat luar biasa. Hatinya berdebar, lalu agak salah tingkah. Dody baru pertama kali melihat Fay gugup saat berhadapan dengan seorang cewek.

"Ini saudaraku, Dody." Fay memperkenalkan Dody.

"Hallo Cinta," sapa Dody, Cinta menyambut tangan Dody. "Jadi ini Cinta? Dia memang cantik, cantik natural. Sepertinya mas Fay benar-benar jatuh cinta kali ini." kata Dody dalam hati. Dody juga mengulurkan tangan pada Klara, Klara menyambut tangan Dody sambil menyebut namanya.

"Udah lama di sini?" tanya Fay lembut, suaranya terdengar penuh kasih sayang dan perhatian, seakan Cinta adalah kekasihnya.

"Belum, Pak."

"Aku Fay, bukan pak!"

"O, oke." Cinta sedikit bingung. "Tapi Bapak kan atasan di sini."

"Siapa bilang? ini kan kantornya papa, bukan aku."

"O."

"O?" kata Fay menirukan Cinta sambil tersenyum, tatapannya mengandung makna. Dody dan Klara saling pandang, melihat sikap Fay, mereka tau kalau Fay menyukai Cinta.

"Gimana kalau kita cari makan siang?" ajak Fay.

"Makasi Pak, gak usah." Cinta menarik tangan Klara pergi dari tempat itu, Klara bingung dan kesal. Klara mencubit Cinta, Cinta mengerang kesakitan.

"Apaan sih,kok dibilang kita sudah makan? kan belum?" kata Klara.

"Ssstt! lo tau kan siapa dia? Playboy, brandalan, mau lo jadi korbannya?!"

Fay ingin mengikuti Cinta, tapi Dody mencegahnya. "Kemana Mas? jangan nafsu gitu dong! nanti dia malah jadi takut!"

"Lu benar Bro, yang penting aku sudah menemukannya!" kata Fay lega, mereka kembali ke ruangannya.

Klara dan Cinta mencari tempat membeli makanan di sekitar kantor, sepertinya ada sebuah warung kecil di kawasan perkantoran itu yang menjual nasi goreng, mi goreng dan sebagainya. Tapi kalau mau nasi goreng ala kafe, juga ada kafe tak jauh dari tempat itu. Cinta dan Klara lebih memilih makan di warung sederhana tapi bersih.

Klara memesan nasi goreng, sementara Cinta hanya mengambil sebuah roti dalam kemasan plastik dan memesan jus jeruk.

"Lo gak mau makan? Lo pikir di sini gak seenak masakan di kafe lo?" bisik Klara.

"Gue gak laper, segini udah cukup buat gue!" kata Cinta.

Tiba-tiba Klara tersenyum nakal. "Bos kecil yang tampan tadi... gimana menurut lo?"

"Apa?" kata Cinta sewot. "Lo tuh... jangan diambil hati! Oke?! jangan fikirkan dia! Gue beberapa kali liat dia di infotaiment, gue rasa dia itu lelaki mengerikan! Ah udahlah!"

"Dia menyukai lo, dia langsung menunjukkannya tanpa malu haha...!" kata Klara.

"Klara! Cukup ya!"

CINTAWhere stories live. Discover now