CHAPTER 11

5 0 0
                                    

"Aku merindukannya, padahal aku gak mengenalnya!"

Fay dan Dody selesai ngegym, tubuhnya yang seksi basah keringat. Fay menegak minuman mineral di tangannya, lalu duduk di lantai dan bersandar di dinding ruangan ganti. Dari tadi Fay banyak diam, Dody juga tidak mau jadi kepo, walaupun dia ingin tau bagaimana perasaan Fay setelah putus. Dody slalu tidak mau bertanya, tapi biasanya Fay slalu cerita sendiri, dan Dody akan jadi pendengar yang baik.

"Dia akan lebih baik tampa aku, bukan begitu? Aku sudah terlalu banyak menyakitinya, dia pantas mendapat yang lebih baik," kata Fay, hatinya masih tak enak. Sepertinya sekarang Fay mulai menyadari banyak hal, mungkin seiring bertambah usia, pola fikir Fay sudah semakin dewasa. Padahal sebelumnya dia tak peduli apapun.

"Itu baru benar!" Dody tertawa kecil. "Tumben sadar Mas, bagus itu!"

*********

Fala menunggu Vania di depan kelas, tak lama kemudian Vania keluar. Vania agak heran melihat ada Fala menunggunya.

"Kak Fala? Ngapain?"

"Heran ya? ya jemput kamu dong." Mereka saling tersenyum, dalam hati Vania senang, dia merasa nyaman di samping Fala. "Yok naik!" ajak Fala. Vania naik ke motor Fala.

"Kita kemana? pulang dulu ya?!"

"Oke," jawab Fala. Mereka segera meninggalkan sekolah Vania, sepasang remaja itu terlihat keren naik motor Fala.

Tak lama kemudian mereka sampai dirumah Vania, Fala menghentikan motornya.

"Yok masuk dulu!" ajak Vania. Fala mengikuti Vania masuk, kebetulan mama dan papa Vania juga ada dirumah.

"Mama, ini ada kak Fala," kata Vania.

"Hallo Fala, silakan masuk!" kata Tami,

"Hallo Tante pakabar? hallo Om!"

"Kalian dari mana?" tanya Anwar

"Dari sekolah, Pa," jawab Vania. Mereka semua duduk diruang tamu, Tami tampak ramah seprti biasanya.

"Boleh ngajak Vania keluar, gak, Tante? Om?

"Boleh ya Ma, Pa?" Vania merajuk.

"Yaah,pergilah. Jangan lama lama!" kata Anwar

"Makasi Om," kata Fala senang. Vania kegirangan, dia berlari ke kamar untuk ganti baju.

Fala dan Vania pergi ke mall, mereka bersenang-senang, main di timezone, dan lainnya.

Fay tidur telentang di bangku kolam renang, rambut dan tubuhnya masih basah, karna baru keluar dari kolam renang. Matanya tertutup menghadap langit yang mulai gelap, terbayang gadis cantik yang berpapasan dengannya dulu. FAY merasa sangat ingin bertemu dengan sosok cantik itu lagi, ada kerinduan yang tak dapat dijelaskan dalam hatinya. Fay membuka matanya, sorot mata itu seakan tak berdaya untuk dapat menemukan Wanita yang telah mencuri hatinya.

"Aku merindukannya. Padahal aku gak mengenalnya!"

Klara berlari ke rumah Cinta dengan hati berdebar, bukan karna akan bertemu Pandu, tapi dia akan membicarakan rencana mereka pergi melamar tempat PKL besok. Klara mengetuk pintu, lalu langsung masuk ke kamar Cinta.

"Cinta, lagi ngapain?" tanya Klara sambil mendekati Cinta yang sedang asyik menggambar desain baju, Cinta suka sekali memdesain pakaian, khususnya gaun cantik.

"Hai, gak ngapa-ngapain." Cinta terus aja menggambar yang sedikit lagi selesai. Klara takjub melihat desain gaun panjang yang dilukis Cinta.

"Waah... apa itu gaun penganten?" tanya Klara.

CINTAWhere stories live. Discover now