CHAPTER 15

4 0 0
                                    

"Bagaimana kalau dia benar jatuh cinta sama aku? Semoga, gak. Kalau dia mengerjarku, itu akan merepotkan!"

Mobil Fay memasuki halaman rumah Cinta, secara kebetulan Fala dan Vania juga sampai di rumah dengan motor Fala. Fay turun dari mobil, dan membukakan pintu untuk Cinta. Vania melihat dari bahasa tubuh dan senyum mesra Fay pada Cinta, mudah ditebak bahwa dia sangat menyukai Cinta. Sebagai adik dari pacar Cinta, Vania merasa ada yang tak beres. Tiba-tiba Vania merasa posisi kakaknya terancam. Sementara Cinta juga kaget, menyadari Vania memandang ke arahnya, lalu pada Fay, seakan mencurigai dirinya telah berselingkuh. Cinta gugup, seakan dia telah melakukan satu kesalahan, padahal dia sama sekali tidak membalas perhatian Fay. Dan Cinta tak hanya berduaan sama Fay, Klara juga keluar dari mobil Fay.

"Makasi ya!" kata Cinta pada Fay. Fay melambaikan tangannya pada Fala, lalu kembali masuk mobil di samping Dody.

"Makasih Pak!" kata Klara pada Fay, mobilnya bergerak meninggalkan rumah Cinta.

Cinta segera menemui Vania. "Hai sayang." Cinta cipika cipiki sama Vania. "Dari mana kalian?"

"Dari kafe aja kok, Kak."

"Slamat ya Dek!" Cinta memeluk Fala.

"Thank you, Kak. Siapa itu tadi?" tanya Fala, Vania juga sangat ingin tau.

"Teman di kantor," kata Cinta.

"Teman kantor, tapi kok mobilnya bagus banget!" kata Vania dalam hati.

Klara jadi ingin tau, kenapa Cinta mengucapkan selamat pada Fala. "Slamat untuk apa nih?"

"Fala udah diterima di universitas, hebatkan, adik gue!?" kata Cinta, bangga.

"Iya dong!" kata Fala, mereka tertwa senang. Klara juga mengucapkan selamat pada Fala, setelah itu dia langsung pulang ke rumahnya. Cinta mengajak Vania masuk, mereka ngobol sebenatar. Setelah Fala selesai ganti baju, dia mengantar Vania pulang. Tak lama Marisa dan Lukman sampai di rumah, Cinta membantu orang tuanya mengelurkan beberapa barang dari dalam mobil.

Cinta menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, teringat saat tadi Fay bicara dengannya di kantor.

"Bagaimana kalau dia benar jatuh cinta sama aku? Semoga, gak! Kalau dia mengejarku, itu akan merepotkan."

Hati Cinta gundah terbayang saat Vania menatapnya turun dari mobil Fay. Cinta merasa Vania mencurigainya, Cinta merasa tak enak.

"Ngapain merasa gak enak, aku kan gak berbuat salah. Aku gak selingkuh, dan gak berduaan aja. Semoga Vania gak berfikiran macam-macam," kata hati Cinta, tapi perasaannya masih terusik, karna dia merasakan Fay mencintainya. Cinta tak mau hubungannya dengan Pandu terganggu oleh Fay atau masalah apapun. Cinta bangkit, lalu mengambil hpnya dan memandangi foto-foto Pandu, dengan penuh cinta.

Foto yang sama, tapi dalam versi cetak, juga sedang dipandangi Klara dengan nelangsa. Klara sengaja mencetak foto Pandu, karna kalau disimpan di hp, bisa jadi suatu saat seseorang membuka hpnya, dan menemukan foto Pandu. Dan itu tidak pantas, menyimpan foto pacar sahabat sendiri, kan?

"I love you!" kata Klara lirih, dia tak menyadari mamanya sedang melihatnya dari balik pintu yang sedikit terbuka. Santi penasaran, foto siapa yang dipandangi anaknya dengan sedih dan mengatakan "I love you?"

Klara kembali menyimpan foto itu di selip sebuah buku, lalu dia bersiap mandi. Santi menunggu Klara masuk ke kamar mandi, setelah Klara masuk ke kamr mandi, Santi bergegas melihat foto siapa yang dipandangi anaknya dengan sedih dan mengatakan "I love you?" Santi kaget melihat lelaki di foto itu ternyata Pandu.

"Dia mencintai pacar Cinta?" kata Santi dalam hati. Santi jadi sedih, dia menyimpan kembali foto itu di tempat yang sama.

Fay masuk ke kamarnya yang nyaman, dengan hati berbunga-bunga. Fay senang mengetahui alamat Cinta, walau Cinta tak terlalu ramah padanya, tetap saja Fay bahagia bisa lebih lama berduaan dengan Cinta.

CINTAWhere stories live. Discover now