CHAPTER 6

13 1 0
                                    

CHAPTER 6

    Cinta mendekati ayah dan ibunya yang sedang duduk di depan tv, untuk minta izin pergi nonton bersama Pandu. Wajahnya agak tegang bersiap menahan bete, membayangkan komentar julid apalagi yang akan dikatakan ibunya kali ini. Bagaimanapun Cinta harus menghadapinya, berusaha selalu sopan sebagai anak kepada orang tua.

"Semoga ibu gak julid kali ini. Ah, tapi kan darahnya emang terbuat dari sel julid! Gakpapa... gakpapa... kan aku udah biasa," kata hati Cinta.

    "Ayah, Cinta boleh pergi nonton gak?!" tanya Cinta, hati-hati. Cinta juga takut ayahnya tak mengizinkan.

    "Sepertinya hubungan kalian sudah serius ya?! apa kamu sudah Pernah bertemu orang tuanya?" tanya Marisa, kepo.

    "Sebenarnya Pandu pernah ngajak ke rumahnya, Bu."

"Kamu sudah bertemu keluarganya?" tanya ayah Cinta.

    "Belum Yah, Cinta belum siap," jawab Cinta.

"Ya sudah, kalau mau pergi nonton, pulangnya jangan malam malam, ya!"

"Iya, Yah. Makasih Yah!" Cinta pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Padahal tidak janjian, ternyata Klara juga akan nonton hari ini bersama Kevin. Dia sedang mempersiapkan diri, sambil menunggu dijeput Kevin. Tak lama mama Klara pulang dari tempat kerjanya di sebuah restoran, dia juga berjualan pakaian kredit yang ditawarkan pada teman atau tetangga, untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

    "Mau kemana lo?" tanya Santi, melihat Klara yang sudah berdandan rapi.

    "Mau nonton, Ma." Klara agak kikuk, karna sebenarnya dia tak ingin memberi tahu mamanya tentang pacar yang pada kenyataannya tidak dia cintainya. Sikap Klara justru membuat Santy jadi curiga.

    "Sama siapa? lo udah punya pacar?" Klara malah bicara masalah lain.

"Mama capek ya? jualanya lewat online aja, Ma. Seperti yang aku bilang dulu

    "udah kok, mama kreditan sama yang dekat sini aja. Oya, bilang dong,kamu punya pacar? Kaya gak? Cakep gak?" tanya Santy penasaran. Tapi Klara tak suka membhasanya.

Kevin mengetuk pintu, Klara segera membuka pintu. Santy memandang dengan penasaran, Klara keluar dengan cepat, lalu menarik tangan Kevin tanpa memperkenalkan Kevin pada mamanya. 

    "Aku pergi, Ma!" teriak Klara sambil lansung keluar.

    "E... anak ini, main cabut aja!" Santy mengejar Klara keluar, akhirnya Santy bertemu juga dengan Kevin.

"Hallo Tante, aku Kevin," Kevin mengulurkan tangannya, Klara malah terlihat bete. Klara tak ingin mamanya banyak bicara dengan Kevin, yang nanti bisa membuatnya malu. Karna seperti mama lainnya, Santy sangat suka kalau pacar anaknya orang kaya, takutnya nanti Santy malah lebay memuji-muji Kevin.

"Kevin, silakan masuk dulu!" ajak Santy, matanya bersinar gembira melihat Kevin yang datang dengan mobil bagus. Klara tambah cemas mengira mamanya akan mulai lebay.

Klara menarik Kevin untuk segera pergi. "Nanti terlambat, Ma! Gak usah... yok!"

    "Permisi Tante." Kevin terpaksa mengikuti Klara.

"Apaan sih anak itu?!" Santy tersenyum senang. "Dari penampilannya, sepertinya dia orang kaya! Waah... hahah."

Klara dan Kevin sampai dibioskop, tak lama Cinta dan Pandu juga sampai di bioskop itu. Mereka saling terkejut, lalu saling sapa.

    "Hai!" kata Cinta dan Klara bersamaan.

    "Hallo Pak dosen!" sapa Kevin pada Pandu.

    "Hallo," jawab Pandu.

CINTAWhere stories live. Discover now